Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

AS Akan Kirim 1.000 Pasukannya ke Polandia

Presiden Amerika Serikat Donald Trump berjanji kepada Presiden Polandia Andrzej Duda pada Rabu, (12/6/2019), bahwa ia akan menempatkan 1.000 pasukan AS ke Polandia. Penempatan tersebut diinginkan Polandia untuk menghalau potensi agresi dari Rusia.
Bendera Polandia berkibar. /wikipedia
Bendera Polandia berkibar. /wikipedia

Bisnis.com, JAKARTA - Presiden Amerika Serikat Donald Trump berjanji kepada Presiden Polandia Andrzej Duda pada Rabu, (12/6/2019), bahwa ia akan menempatkan 1.000 pasukan AS ke Polandia. Penempatan tersebut diinginkan Polandia untuk menghalau potensi agresi dari Rusia.

Rencana penempatan tentara tersebut diumumkan dalam konferensi pers bersama di Gedung Putih Rose Garden tak lama setelah kedua pemimpin menandatangani deklarasi bersama yang menegaskan kerja sama pertahanan.

Presiden Polandia Andrzej Duda mengatakan, penempatan pasukan baru diperlukan karena agresi Rusia yang lalu terhadap Polandia dan untuk membantu memperkuat ikatan negaranya dengan Barat.

"Rusia sekali lagi menunjukkan wajah imperialnya yang kejam dan tidak bersahabat," katanya, dikutip dari Reuters, Kamis (13/6/2019). "Rusia selalu melirik untuk mengambil wilayah kami."

Dia mempertimbangkan akan menamai penempatan pasukan AS sebagai "Fort Trumpt".

Sebelumnya, Trump mengatakan bahwa pasukan dapat diambil dari kontingen pasukan AS yang berada di Jerman.

Keputusan oleh Trump tersebut menunjukkan upaya untuk memenuhi kepentingan Polandia, sekutu penting NATO. Amerika Serikat sebelumnya sudah memiliki pasukan di Polandia sebagai bagian dari perjanjian dengan aliansi militer NATO pada 2016.

Penempatan pasukan tersebut dilakukan sebagai tanggapan terhadap pencaplokan Crimea oleh Moskow dari tetangga sebelah timur Polandia, Ukraina pada 2014.

Sementara itu, Sekretaris Jenderal NATO Jens Stoltenberg menyambut baik rencana penempatan 1.000 pasukan AS.

"Pengumuman hari ini adalah bagian dari langkah NATO yang terukur, defensif, dan proporsional untuk memperkuat pencegahan dan pertahanan kita," katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper