Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

GMPPD: Partai Demokrat Tak Keluar dari Koalisi Prabowo-Sandi

Gerakan Moral Penyelamatan Partai Demokrat (GMPPD) menyatakan bahwa partai yang dipimpin mantan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) itu tidak akan keluar dari koalisi partai pendukung paslon presiden dan wakil presiden Prabowo-Sandi.
Presidium GMPPD Max Sopacua didampingi para pendiri Partai Demokrat saat memberikan keterangan pers, Kamis (13/6/2019). JIBI/Bisnis/John Andi Oktaveri
Presidium GMPPD Max Sopacua didampingi para pendiri Partai Demokrat saat memberikan keterangan pers, Kamis (13/6/2019). JIBI/Bisnis/John Andi Oktaveri

Bisnis.com, JAKARTA - Gerakan Moral Penyelamatan Partai Demokrat (GMPPD) menyatakan bahwa partai yang dipimpin mantan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) itu tidak akan keluar dari koalisi partai pendukung paslon presiden dan wakil presiden  Prabowo-Sandi.

“Kami tak setuju dengan langkah membubarkan koalisi parpol pendukung Prabowo-Sandi,” ujar Presidium GMPPD, Max Sopacua dalam konferensi pers didampingi para pendiri partai, Kamis (13/6/2019).

Max mengakui ada kader partai yag berkeinginan membubarkan koalisi tersebut dan hal itu tidak sejalan dengan sikap DPP dan para pendiri Partai Demokrat. 

Max mengatakan partainya akan tetap konsisten dengan berpolitik santun dan bermartabat dengan tidak meninggalkan koalisi parpol pendukung capres Prabowo-Sandi.

Dia mengakui pernyataan salah seorang kader partai yang meminta koalisi itu dibubarkan telah membuat Partai Demokart jadi perbincangan di negatif di masyarakat.

“Karena itulah kami harus menyelamatkan Partai Demokrat bersama para pendiri karena kami pernah jadi pemenang pemilu 2009 dan mengantarkan pak SBY jadi presiden untuk periode kedua,” ujar Max.

Selain bertekad untuk mengembalikan kejayaan Partai Demokrat, Max juga mengharapkan akan ada pemimpin nasional dari partai tersebut di masa datang.

Sementara itu, pendiri Partai Demokrat, Ahmad Mubarok mengatakan gerakan moral tersebut diharapkan mampu membangkitkan kembali kejayaan partai dengan komitmen awalnya sebagaimana didirikan sebagai partai terbuka.

“Kami akan mendobrak kembali partai ini sebagai partai nasionalis religius yang terbuka sebagaimana didirikan dulu,” katanya.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Nancy Junita
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper