Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Walmart Cemaskan Tarif Impor Produk Meksiko ke AS

Chief Executive Walmart Inc Doug McMillon mengaku khawatir dengan rencana pemerintah Amerika Serikat mengenakan tarif impor kepada Meksiko akan mengerek harga produk segar.
Para imigran menyeberangi sungai di dekat proyek pembangunan tembok perbatasan antara El Paso dan Ciudad Juarez, Meksiko, Selasa (5/2/2019)./Reuters-Jose Luis Gonzalez
Para imigran menyeberangi sungai di dekat proyek pembangunan tembok perbatasan antara El Paso dan Ciudad Juarez, Meksiko, Selasa (5/2/2019)./Reuters-Jose Luis Gonzalez

Bisnis.com, JAKARTA — Chief Executive Walmart Inc Doug McMillon mengaku khawatir dengan rencana pemerintah Amerika Serikat mengenakan tarif impor kepada Meksiko akan mengerek harga produk segar.

“Kami tidak ingin harga naik pada barang-barang segar untuk pelanggan dan kami akan menolaknya selama kami bisa, tetapi kami tidak bisa memastikan kapan harga itu harus naik,” ujarnya seperti dikutip melalui Reuters, Sabtu (8/9/2019).

Seperti diketahui, Presiden Amerika Serikat Donald Trump mengancam akan mengenakan tarif 5% mulai 10 Juni 2019 apabila pemerintah Meksiko tidak berbuat lebih banyak untuk mengatasi masalah migran Amerika Tengah yang melintasi negara itu menuju negeri Paman Sam.

Komentar Bos Walmart itu dilontarkan saat perseroan sedang bersiap untuk menaikkan harga. Langkah itu menyusul kebijakan Trump atas impor barang dari China.

Oleh karena itu, dia menyebut Walmart akan mengubah sumber asal produknya jika memungkinkan.

“Saat kami dapat mengubah sumber, apakah itu Meksiko, itu Cina, kami akan lakukan. Akan tetapi, kalau kami tidak bisa, kami hanya harus menghadapinya dan menemukan tempat-tempat di mana dapat memotong biaya dalam waktu dekat," katanya.

Walmart berharap agar Amerika Serikat dan China menemukan cara untuk bekerja sama. Menurutnya, opsi itu menjadi yang terbaik karena China menawarkan peluang yang luar biasa.

Doug mendesak fokus kepada bagaimana perdagangan membantu sejumlah besar orang di negara itu dan bukan hanya merugikannya.

"Perdagangan secara keseluruhan telah baik bagi orang Amerika, baik bagi konsumen dan saya menyadari hal itu dikritik pada waktu-waktu tertentu,” imbuhnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Fatkhul Maskur
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper