Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rencana AS Kembali Naikkan Tarif Impor untuk China Diputuskan Setelah G20

“Saya akan membuat keputusan itu dalam dua minggu ke depan setelah G20. Saya akan bertemu dengan Presiden Xi dan kita akan melihat apa yang terjadi, kita mungkin merencanakannya setelah G20," ujar Trump di Prancis dilansir dari Reuters, Jumat (7/6/2019).
Presiden Amerika Serikat Donald Trump. /REUTERS
Presiden Amerika Serikat Donald Trump. /REUTERS

Bisnis.com, JAKARTA-- Presiden Amerika Serikat Donald Trump mengatakan, rencana menaikkan tarif tambahan untuk produk China setidaknya senilai US$300 miliar akan diputuskan setelah pertemuan G20 pada akhir bulan ini.

KTT G20 di Jepang yang akan diselenggarakan pada 28-29 Juni, menandai kesempatan pertama bagi Trump dan Presiden China Xi Jinping untuk bertemu sejak KTT G20 terakhir di Buenos Aires, Argentina pada akhir 2018. Trump mengatakan keputusan pengenaan tarif US$300 miliar akan mengikuti pertemuan itu.

“Saya akan membuat keputusan itu dalam dua minggu ke depan setelah G20. Saya akan bertemu dengan Presiden Xi dan kita akan melihat apa yang terjadi, kita mungkin merencanakannya setelah G20," ujar Trump di Prancis dilansir dari Reuters, Jumat (7/6/2019).

Hingga saat ini, pertemuan kedua pemimpin tersebut belum diumumkan. Tim negosiasi perdagangan AS dan China belum bertemu sejak 10 Mei.

Sebelumnya, Trump telah memberlakukan kenaikan tarif impor dari 10 persen menjadi 25 persen terhadap produk-produk dari Negeri Panda senilai US$200 miliar pada awal Mei lalu. Tarif baru itu dikenakan pada lebih dari 5.700 kategori produk yang berbeda asal China, mulai dari sayur-sayuran olahan hingga lampu Natal dan kursi tinggi untuk bayi.

Sementara itu, China menyatakan tidak akan tinggal diam dan bakal melakukan langkah balasan jika AS memutuskan melakukan hal untuk meningkatkan tensi perang dagang.

"Jika Amerika Serikat dengan sengaja memutuskan untuk meningkatkan ketegangan, kami akan berjuang sampai akhir," kata Juru Bicara Kementerian Perdagangan China Gao Feng.

“China tidak ingin berperang, tetapi juga tidak takut. Jika Amerika Serikat dengan sengaja memutuskan untuk meningkatkan ketegangan perdagangan, kami akan mengadopsi tindakan penanggulangan yang diperlukan dan secara tegas melindungi kepentingan China dan rakyatnya," sambungnya.

Adapun Dana Moneter Internasional (IMF) memperingatkan bahwa perang dagang AS-China menimbulkan ancaman bagi ekonomi global. IMF juga mengkritik upaya lebih luas pemerintahan Trump dalam merombak hubungan perdagangan global dengan menaikkan tarif.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper