Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Zulkifli dan Anies Bicara Soal Kerusuhan 21—22 Mei

Anies pun berharap agar kerusuhan yang memakan korban seperti bulan lalu tidak terulang lagi.
Ketua MPR Zulkifli Hasan (kanan) dan Gubernur DKI Jakarta Anies Rasyid Baswedan (kiri) berfoto bersama istri masing-masing dalam halalbihahal di Jakarta, Rabu (5/6/2019)/Bisnis-Samdysara Saragih
Ketua MPR Zulkifli Hasan (kanan) dan Gubernur DKI Jakarta Anies Rasyid Baswedan (kiri) berfoto bersama istri masing-masing dalam halalbihahal di Jakarta, Rabu (5/6/2019)/Bisnis-Samdysara Saragih

Bisnis.com, JAKARTA — Majelis Permusyawaratan Rakyat mengapresiasi kebijakan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta yang menanggung biaya pengobatan korban kerusuhan 21–22 Mei 2019.

Ketua MPR Zulkifli Hasan mengaku sempat mendatangi langsung Rumah Sakit Tarakan dan Rumah Sakit Pelni yang merawat korban kerusuhan. Dia mendapati fakta bahwa pasien tidak dipunguti biaya, baik untuk penanganan bedah maupun perawatan.

"Kami mengapresiasi Gubernur DKI Jakarta karena mengumumkan semua yang dirawat di rumah-rumah sakit di Jakarta enggak bayar," katanya saat menerima kunjungan Gubernur DKI Jakarta Anies Rasyid Baswedan di kediaman resmi Ketua MPR di Jakarta, Rabu (5/6/2019).

Zulkifli mengatakan penggratisan biaya pengobatan sangat membantu para korban kerusuhan yang berlatar belakang ekonomi lemah. Pasalnya, kata bekas Menteri Kehutanan ini, pasien tidak hanya berasal dari pelaku demonstrasi, tetapi juga tukang ojek hingga pedagang kelilling.

"Saya baru ingat itu sehingga ketika sekarang ketemu Gubernur DKI saya sampaikan terima kasih," tutur Zulkifli.

Menanggapi ucapan Ketua MPR, Gubernur Anies mengakui penggratisan korban kerusuhan 21–22 Mei. Anies pun berharap agar kerusuhan yang memakan korban seperti bulan lalu tidak terulang lagi.

"Mudah-mudahan hari-hari ke depan aman terus Jakarta," ucap mantan Rektor Universitas Paramadina tersebut.

Kerusuhan 21–22 Mei berawal dari aksi damai para pendukung pasangan Prabowo Subianto-Sandiaga Salahuddin Uno di depan Gedung Badan Pengawas Pemilihan Umum untuk memprotes pelaksanaan Pilpres 2019. Pada 21 Mei, aksi damai sore hari berubah menjadi kerusuhan pada malam harinya.

Kerusuhan berlanjut pada keesokan hari dan meluas hingga ke sejumlah tempat di Jakarta. Sebanyak delapan nyawa manusia melayang dan ratusan orang menderita luka-luka akibat huru-hara tersebut.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper