Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Tom Lembong Paparkan Peran Dunia Muslim dalam Inovasi Teknologi

Tom Lembong mengucapkan selamat Lebaran kepada 1,8 miliar saudara Muslim di seluruh dunia.
  Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Thomas Lembong, saat mengikuti seminar Perkembangan Terakhir, Kebijakan dan Insentif yang Tersedia bagi Investor di Jepang. / foto Grant Thornton
Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Thomas Lembong, saat mengikuti seminar Perkembangan Terakhir, Kebijakan dan Insentif yang Tersedia bagi Investor di Jepang. / foto Grant Thornton

JAKARTA — Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal Thomas Lembong mengatakan berkat umat Islam yang menyelamatkan ilmu pengetahuan kita bisa menikmati dunia modern dan revolusi teknologi saat ini.

Thomas Lembong yang sering disapa Tom Lembong, mengucapkan selamat Lebaran kepada 1,8 miliar saudara Muslim di seluruh dunia. Dia mengaku sangat bangga menjadi warga negara Indonesia, negara dengan populasi Muslim terbesar di dunia.

"Dilahirkan dan dibesarkan di Indonesia, dan saat ini tinggal dan bekerja di Indonesia, saya merasakan Islam sebagai agama yang penuh kedamaian, keindahan, kearifan, pembelajaran dan ketenangan," tuturnya, seperti dikutip dalam unggahan akun intagram @tomlembong, Rabu (6/6/2019).

Menurutnya, kebanyakan dari kita tidak memahami bahwa dunia modern dan revolusi ilmiah yang kita rasakan tidak mungkin ada tanpa kontribusi umat Islam selama berabad-abad.

Dia menuturkan, saat Eropa Barat memasuki masa kegelapan atau Dark Age pada abad ke-5, para cendekiawan Muslim khususnya di bawah Kekhalifahan Umayyah yang berpusat di Damaskus dan Kekhalifahan Abbasiyah di Baghdad.

"Khalifah Abbasiyah, seperti Harun Al Rasyid mendirikan akademi di Baghdad, bernama Grand Library of Baghdad atau yang sering dikenal The House of Wisdom. Di sanalah para cendekiawan Muslim mengembangkan prinsip-prinsip matematika modern," ungkapnya.

Dalam mengembangkan prinsip matematika modern, Muhammad Ibn Musa al Khwarizmi menyusunnya menjadi sebuah buku terkenal berjudul "al-Jabr". Dari situlah kita mengenal aljabar, dan kata algoritme yang diambil dari nama al Khwrizmi.

Tom mengungkapkan cendekiawan muslim juga menyebarkan sistem penomoran Hindu yakni sistem penomoran 10 digit dari 0—9 menggantikan sistem penomoran Romawi yang rumit. Menurutnya, tanpa penyederhanaan radikal ini kita tidak mungkin mengembangan matematika modern seperti sekarang.

"Perkembangan ilmu kedokteran dan ilmu pengetahuan modern semuanya bergantung pada prinsip matematika yang dibuat oleh cendekiawan muslim," tambahnya.

Dia pun mengakui bahwa umat Muslim berada di baris terdepan dari ilmu pengetahuan, teknologi dan inovasi. Contohnya saja, Kerajaan Arab Saudi yang menginvestasikan dana sekitar US$45 miliar, serta Uni Emirat Arab senilai US$15 miliar ke dalam Softbang Vision Fund, sehingga menjadi dana kelolaan untuk investasi teknologi terbesar sepanjang sejarah.

Maka dari itu, lanjut Tom Lembong, dengan semangat syukur yang mendalam atas berkah yang kita nikmati di Indonesia. Selain itu, dengan begitu banyaknya kontribusi umat Muslim pada masa lalu, kini dan masa depan, dia berharap Lebaran kali ini membawa berkah dan kebahagiaan untuk masyarakat Indonesia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper