Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Manufaktur India Ekspansi Pada Laju Tercepat

Sektor manufaktur India berekspansi pada laju paling cepat dalam 3 bulan terakhir pada Mei 2019.
Para pekerja konstruksi menyelesaikan pembangunan pabrik Kia Motors di India. /Kia India.
Para pekerja konstruksi menyelesaikan pembangunan pabrik Kia Motors di India. /Kia India.

Bisnis.com, JAKARTA - Sektor manufaktur India berekspansi pada laju paling cepat dalam 3 bulan terakhir pada Mei 2019.

Berdasarkan Nikkei Manufacturing Purchsing Managers' Index (PMI), ekspansi tersebut terlihat dari peningkatan produksi, permintaan baru, dan peningkatan serapan tenaga kerja.

PMI manufaktur India meningkat ke level 52,7 pada Mei 2019 dari 51,8 pada bulan sebelumnya.

"Peningkatan permintaan baru mendorong produksi manufaktur yang lebih cepat, perusahaan-perusahaan India berusaha mengisi ketersediaan barang pada Mei untuk memenuhi permintaan yang naik," kata Pollyanna De Lima, ekonom IHS Markit, seperti dikutip dari Reuters, Senin (3/6/2019).

Dia menambahkan, untuk mengimbangi kenaikan produksi, para produsen mempekerjakan lebih banyak karyawan. Kendati terjadi peningkatan biaya produksi pada Mei, produsen tidak membebankan tekanan tersebut pada konsumen dan justru memangkas harga untuk pertama kali sejak Desember. Indeks harga jual barang turun ke 49,9 dari 50,8.

Penurunan harga ini akan menjaga inflasi di pasar ritel di bawah target Bank Sentral India di level 4 persen dan menguatkan potensi penurunan suku bunga acuan pada 6 Juni mendatang. Jika Bank Sentral memangkas suku bunga acuan minggu ini, maka akan menjadi pelonggaran kebijakan ketiga berturut-turut.

Laporan tersebut juga menyatakan peningkatan optimisme terkait aktivitas manufaktur ke depan, yang diperkirakan disebabkan kemenangan dramatis Perdana Menteri India Narendra Modi pada pemilihan umum.

Sekitar 70 persen dari responden yang disurvei setelah exit polls meyakini partai Modi Bharatiya Janata Party akan kembali memimpin pada periode kedua.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Tegar Arief
Sumber : reuters

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper