Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Aktivitas Manufaktur Eropa Masih Melambat

Aktivitas manufaktur di zona Eropa masih mengalami kontraksi di bawah level 50 dalam 4 bulan beruntun. Tekini, pada Mei 2019 indeks manufaktur hanya mencapai level 47,7.

Bisnis.com, JAKARTA—Aktivitas manufaktur di zona Eropa masih mengalami kontraksi di bawah level 50 dalam 4 bulan beruntun. Terkini, pada Mei 2019 indeks manufaktur hanya mencapai level 47,7.

Tim analis Monex Investindo Futures menuliskan, pelemahan manufaktur Eropa disebabkan perang dagang AS-China, merosotnya permintaan otomotif, Brexit, dan meluasnya ketidakpastian geopolitik yang menyebabkan semua itu.

“IHS Markit indeks manufaktur bulan Mei berada di level 47,7, sesuai dengan prediksi awal, tetapi di bawah level bulan April 2019 sebesar  47,9. Hasil tersebut hanya sedikit di atas bulan Maret 2019 senilai 47,5, yang merupakan level terendah enam tahun terakhir,” paparnya, Senin (3/6/2019).

Indeks manufaktur juga dilihat sebagai ukuran tingkat kesehatan ekonomi. Level 50 menjadi pemisah antara pertumbuhan dengan kontraksi.

Selain itu, indeks yang mengukur perubahan produksi berada di level 48,9 pada Mei 2019, sedikit lebih tinggi dari bulan April 2019 di posisi 48,0.

Chris Williamson, kepala bisnis ekonom IHS Markit mengatakan bahwa sektor manufaktur di wilayah Eropa masih mengalami kontraksi selama Mei. Ini menunjukkan sektor manufaktur akan menjadi penyebab terbesar dalam perlambatan ekonomi pada kuartal II/2019.

Hal tersebut juga menunjukkan, sektor manufaktur Eropa belum lepas dari tren pelemahan yang berlangsung sejak 2013.

Sementara itu, mata uang euro masing menunjukkan penguatan. Pada pukul 16:20 WIB, harga menguat 0,06 persen menjadi 1,1176 per dolar AS.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Hafiyyan
Editor : Tegar Arief

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper