Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

China Ingatkan Warganya yang Berencana Sekolah di AS

Kementerian Pendidikan China meminta para murid dan penerima beasiswa yang berencana mengenyam pendidikan di Amerika Serikat untuk memikirkan potensi risiko seiring eskalasi perang dagang antar kedua negara.
Suasana di Pelabuhan Lianyungang, Provinsi Jiangsu, China, 8 September 2018./REUTERS-Stringer
Suasana di Pelabuhan Lianyungang, Provinsi Jiangsu, China, 8 September 2018./REUTERS-Stringer

Bisnis.com, JAKARTA - Kementerian Pendidikan China meminta para murid dan penerima beasiswa yang berencana mengenyam pendidikan di Amerika Serikat (AS) untuk memikirkan potensi risiko seiring eskalasi perang dagang antarkedua negara.

Seperti dikutip dari Reuters, Senin (3/6/2019), dalam sebuah laporan, televisi milik Pemerintah China mengutip Kementerian Pendidikan China yang menyatakan penolakan aplikasi visa kunjungan ke AS oleh warga negara China mengalami peningkatan. Baru-baru ini, beberapa calon murid juga menghadapi masalah terkait pembatasan periode tinggal.

"Hal ini mempengaruhi siswa asal China yang akan belajar atau menyelesaikan pendidikannya di AS. Kementerian Pendidikan mengingatkan para siswa untuk meningkatkan asesmen risiko sebelum belajar di luar negeri," demikian pernyataan stasiun televisi milik Pemerintah China.

Sayangnya, pihak kementerian menolak untuk memberikan tanggapan. Dengan kejadian ini, sekitar US$14 miliar kegiatan ekonomi dipertaruhkan, sebagian besar berasal dari biaya pendidikan tahunan dari 360.000 warga negara China yang menuntut ilmu di AS.

Pemimpin redaksi sebuah koran China berskala global, the Global Times, Hu Xijin, mengatakan hal yang sama dalam cuitan Twitternya. Dia menulis bahwa Pemerintah China bakal merilis sebuah peringatan mengenai risiko mengenyam pendidikan di Negeri Paman Sam.

"Berdasarkan informasi yang saya terima, Pemerintah China akan mengeluarkan peringatan terkait risiko sekolah di AS," cuitnya di akun Twitter dalam Bahasa Inggris.

Xijin menambahkan peringatan tersebut sebagai respon atas beberapa kejadian diskriminasi terhadap siswa asal China yang dilakukan AS dan juga kebijakan yang dikeluarkan Pemerintah Trump sehingga menciptakan perang dagang antarkedua negara adidaya tersebut.

Namun, hingga saat ini, Xijin belum memberikan keterangan lebih lanjut terhadap cuitannya itu.

Hubungan antara China dan AS telah memburuk, selain karena perang dagang, juga dipicu oleh sanksi perusahaan teknologi China Huawei Technologies Co Ltd serta tensi konflik Laut China Selatan dan dukungan AS kepada Taiwan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Tegar Arief
Sumber : reuters
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper