Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Mudik, Sarana Belajar Memperkuat Hubungan Sosial bagi Anak

Perjalanan yang panjang dan melelahkan harus dilalui anak-anak saat ikut mudik para orang tua.
Ilustrasi - Anak-anak menunggu waktu berbuka pada acara buka puasa bersama 1.200 anak yatim di Jakarta, Selasa (22/5/2018)./JIBI-Dwi Prasetya
Ilustrasi - Anak-anak menunggu waktu berbuka pada acara buka puasa bersama 1.200 anak yatim di Jakarta, Selasa (22/5/2018)./JIBI-Dwi Prasetya

Bisnis.com, CIREBON - Perjalanan yang panjang dan melelahkan harus dilalui anak-anak saat ikut mudik para orang tua. Oleh karena itu, jangan sia-siakan momentum ini dan jadikan mudik sebagai sarana belajar bagi anak.

Hal pokok yang bisa dipelajari anak dari kegiatan mudik adalah aspek-aspek dalam hubungan sosial. Ena Nurjanah, Ketua Lembaga Perlindungan Anak Generasi, mengatakan bahwa anak-anak akan belajar berinteraksi secara aktif dengan lingkungan dan warga di kampung.

Suasana kampung halaman yang hijau dan asri akan semakin menambah wawasan dan kecintaan anak pada tanah kelahirannya. "Mudik sesungguhnya dapat menjadi pembelajaran tersendiri yang tidak diperoleh lewat bangku sekolah bagi anak-anak," kata Ena, Jumat (31/5/2019).

Dia melanjutkan, pengalaman nyata berinteraksi dengan masyarakat dan melakoni perjalanan yang melelahkan bersama orang-orang tercinta akan menambah pengalaman baru yang mengasyikan.

"Tinggal bagaimana peran dari semua pihak agar menjadikan mudik sebagai sarana pembelajaran yang mensejahterakan dan ramah bagi anak," ujarnya.

Namun demikian, sebelum mengajarkan banyak hal di kampung halaman, orang tua juga harus memperhatikan kondisi anak selama perjalanan. Sebab jika tak diantisipasi dengan baik, perjalanan bersama anak bisa jadi menganggu kelancaran mudik Anda.

Ada beberapa hal yang harus dipastikan. Pertama, kebutuhan makan dan minum yang cukup bagi anak selama dalam perjalanan harus diperhatikan. Orang tua sebaiknya tidak memaksakan anak harus berpuasa dalam situasi darurat, karena mereka akan lama berada di dalam mobil atau kendaraan.

Hal ini akan membuat anak kelelahan dan cenderung mengalami kekurangan cairan tubuh. Belum lagi jika menggunakan kendaraan umum yang kurang nyaman bagi anak. Kendaraan yang penuh sesak membuat anak-anak berhimpitan, akan semakin beratlah kondisi fisik yang dialami oleh anak.

Kedua, selama dalam perjalanan, para orang tua juga harus tetap mengawasi anaknya. Membawa anak ke dunia luar harus meningkatkan kewaspadaan para orang tua. Anak-anak terutama balita harus tetap berada dalam pengawasan dan dekat orangtua mereka. Berbagai bentuk kejahatan ataupun kecelakaan pada anak bisa terjadi karena pihak orang tua yang lengah terhadap anak-anaknya.

Ketiga, selama perjalanan mudik, orang tua sebaiknya tidak memberikan mainan gawai karena akan mengurangi minat anak untuk mengeksplorasi apa yang bisa dilihat selama dalam perjalanan.

"Akan lebih baik jika menyiapkan buku cerita, boneka, atau mainan lainnya yang praktis dan mudah dibawa," katanya.

Jika menggunakan kendaraan pribadi maka para orang tua bisa dengan lebih leluasa mengatur waktu istirahat selama dalam perjalanan. Istirahat yang cukup juga akan membuat sekeluarga tetap dalam kondisi bugar, tidak mengalami kelelahan yang berlebihan dan masih bisa menikmati perjalanan mudik dengan menyenangkan.

Tim Jelajah Jawa-Bali 2019: Yustinus Andri, Muhammad Ridwan, Andi M. Arief, Maria Elena, Reni Lestari

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Sumber : Jelajah Jawa-Bali 2019
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper