Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Trump dan Shinzo Abe Mulai Pembicaraan Hari Ini

Presiden Amerika Serikat Donald Trump dan Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe akan mengadakan pembicaraan untuk membahas hubungan perdagangan dan pertahanan kedua negara hari ini, Senin (27/5/20190.
Presiden AS Donald Trump berbicara dengan Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe saat makan malam di Tokyo, Jepang 26 Mei 2019./Reuters
Presiden AS Donald Trump berbicara dengan Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe saat makan malam di Tokyo, Jepang 26 Mei 2019./Reuters

Bisnis.com, JAKARTA – Presiden Amerika Serikat Donald Trump dan Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe akan mengadakan pembicaraan untuk membahas hubungan perdagangan dan pertahanan kedua negara hari ini, Senin (27/5/20190.

Trump yang tiba di Jepang sejak Minggu, sebelumnya telah melakukan kegiatan bermain golf, menghadiri pertandingan gulat Sumo, dan makan malam dengan Shinzo Abe di sebuah restoran hibachi.

Pada hari Minggu, Trump mengakui kesepakatan perdagangan tidak akan terjadi selama perjalanan, dan mengatakan bahwa tidak ada yang akan diselesaikan sampai pemilihan umum di Jepang digelar pada bulan Juli.

Selama akhir pekan, juru runding perdagangan kedua negara telah bertemu secara terpisah untuk menuntaskan kesepakatan setelah Trump mengancam untuk menaikkan tarif produk otomotif.

"Perdana menteri dan saya berbicara banyak hari ini tentang perdagangan dan militer dan berbagai hal lainnya," kata Trump kepada wartawan sebelum makan malam dengan Abe, seperti dikutip Bloomberg.

"Dan saya pikir kami memiliki hari yang sangat produktif, dan besok juga akan menjadi hari yang sangat produktif,” tambahnya, Minggu (26/5).

Trump tiba di Istana Kekaisaran Jepang pada hari Senin dan menjadi kepala negara asing pertama yang bertemu dengan Kaisar Naruhito, yang naik tahta pada 1 Mei lalu. Keduanya berjabat tangan dan disambut oleh seorang penjaga kehormatan dan para pejabat istana. Trump dan Abe akan bertemu secara empat mata.

Jepang berusaha untuk tetap dalam kemurahan hati Trump untuk menghindari tarif mahal dan mempertahankan hubungan positif dengan sekutu yang menjamin keamanannya terhadap negara lain seperti China dan Korea Utara. Abe dilaporkan telah berupaya memainkan peran mediator di tengah meningkatnya ketegangan antara AS, Korea Utara, dan Iran.

Trump merespons secara positif pada hari Minggu ketika Abe menyatakan keinginannya untuk pergi ke Iran dan mengadakan pembicaraan dengan Presiden Hassan Rouhani, seperti dilaporakan surat kabar Yomiuri, yang dikutip Bloomberg.

Pada hari Jumat, Kepala Sekretaris Kabinet Jepang Yoshihide Suga membantah laporan bahwa Abe mempertimbangkan perjalanan ke Iran.

Dalam hal perdagangan, Menteri Ekonomi Jepang Toshimitsu Motegi mengatakan setelah hampir tiga jam berdiskusi dengan Perwakilan Dagang AS Robert Lighthizer bahwa kedua negara masih memiliki perbedaan dan sepakan untuk berupaya menyelesaikan kesepakatan dengan cepat,"

Keduanya tidak membahas masalah kontroversial seperti ancaman AS untuk membatasi ekspor mobil Jepang dan menerapkan klausa mata uang.

Jepang akan mengadakan pemilihan ntuk majelis tinggi pada bulan Juli, dan banyak yang memperkirakan pemerintah akan mengambil kesempatan untuk membubarkan majelis rendah pada saat yang sama. Secara politis akan sulit bagi Abe untuk memutuskan apa pun, terutama di bidang pertanian, sebelum pemungutan suara.

Sementara itu, Trump sedang mencari cara untuk mencapai kesepakatan guna membantu pemilihan ulang tahun depan. Dengan meningkatnya perang dagang melawan China, Trump berupaya membuka pasar baru bagi para petani yang dirugikan oleh kenaikan tarif. Namun hal tersebut akan sulit tercapai dia juga bersikeras membatasi impor mobil dan suku cadang buatan Jepang.

Perjalanan empat hari Trump juga akan mencakup kunjungan ke salah satu dari dua kapal perang terbesar yang telah dibangun Jepang sejak Perang Dunia II. Kunjungan ini akan memberi Abe kesempatan untuk menekankan bahwa pemerintahnya membelanjakan lebih banyak untuk membeli peralatan militer AS, terutama karena Trump dikatakan bersiap untuk mencari lebih banyak uang dari Jepang untuk menampung armada Amerika.

"Jepang melakukan pesanan yang sangat besar, dan kami menghargai itu, dan kami pikir itu mungkin tepat sekarang dengan semua yang terjadi/ Dunia sedang berubah," kata Trump, Sabtu (26/5).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper