Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Theresa May Mundur 7 Juni, Bursa Calon Perdana Menteri Inggris Ramai

Saat ini, sudah ada tujuh orang yang mencalonkan diri untuk menjadi pengganti Theresa May.
Perdana Menteri (PM) Inggris Theresa May meninggalkan lokasi konferensi pers setelah memberikan pernyataan tentang pengunduran dirinya di London, Inggris, Jumat (24/5/2019)./Reuters-Toby Melville
Perdana Menteri (PM) Inggris Theresa May meninggalkan lokasi konferensi pers setelah memberikan pernyataan tentang pengunduran dirinya di London, Inggris, Jumat (24/5/2019)./Reuters-Toby Melville

Bisnis.com, JAKARTA -- Bursa calon Perdana Menteri (PM) Inggris yang baru telah memiliki tujuh kandidat yang siap menggantikan Theresa May.
 
Sampai saat ini, sudah ada nama Menteri Kesehatan Matt Hancock, mantan Menteri Brexit Dominic Raab, mantan pemimpin House of Commons Andrea Leadsom, mantan Menteri Luar Negeri (Menlu) Boris Johnson, Menlu Jeremy Hunt, International Development Secretary Rory Stewart, serta mantan Menteri Tenaga Kerja dan Pensiun Esther McVey.
 
Reuters melansir Minggu (26/5/2019), diperkirakan akan ada 12 kandidat yang masuk bursa. Pasalnya, masih ada beberapa nama yang diproyeksi ikut dalam kompetisi ini, termasuk Menteri Lingkungan Hidup Michael Gove.
 
Seperti diketahui, PM May sudah menyampaikan dirinya akan mengundurkan diri pada 7 Juni 2019 karena gagal membawa Inggris melalui Brexit. Proposal yang dibawanya tiga kali ditolak oleh Parlemen Inggris dan akhirnya membuat Brexit mundur dari jadwal semula.
 
Awalnya, Brexit disepakati terjadi pada 29 Maret 2019. Namun, karena tidak ada kesepakatan antara Pemerintah Inggris dan Parlemen Inggris, akhirnya--setelah mendapat persetujuan dari Uni Eropa (UE)--diundur menjadi 31 Oktober 2019.
 
Semua kandidat yang telah mencalonkan diri mengklaim bisa membawa kesepakatan Brexit yang baik bagi Inggris. Meski, di sisi lain, UE sudah menegaskan tak akan melakukan negosiasi ulang untuk Brexit.
 
Dari sekian banyak nama yang masuk, Johnson menjadi kandidat terkuat. Dia sebelumnya menyatakan bahwa Inggris harus siap keluar dari UE tanpa kesepakatan apapun jika tidak ada kesepakatan yang bisa tercapai.
 
"Kita akan keluar dari UE pada 31 Oktober, baik ada atau tidak ada kesepakatan," tegas Johnson.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Annisa Margrit
Editor : Annisa Margrit
Sumber : Reuters
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper