Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Militer AS Kirim Dua Kapal Melalui Selat Taiwan, Beijing Berpotensi Meradang

Militer AS mengatakan pihaknya mengirim dua kapal Angkatan Laut melalui Selat Taiwan pada hari Rab (23/5/2019) waktu setempat. Langkah ini kemungkinan akan membuat Beijing marah pada saat hubungan yang tegang antara dua negara ekonomi terbesar dunia tersebut.
Kapal-kapal militer AS/Reuttrs
Kapal-kapal militer AS/Reuttrs

Bisnis.com, WASHINGTON—Militer AS mengatakan pihaknya mengirim dua kapal Angkatan Laut melalui Selat Taiwan pada hari Rab (23/5/2019) waktu setempat.

Langkah ini kemungkinan akan membuat Beijing marah pada saat hubungan yang tegang antara dua negara ekonomi terbesar dunia tersebut.

Taiwan adalah salah satu dari sekian banyak flash point dalam hubungan AS-China, yang juga termasuk perang perdagangan, sanksi AS, dan postur militer China yang semakin berotot di Laut Cina Selatan.

Di Laut China Selatan, Amerika Serikat juga bersikukuh melakukan patroli kebebasan navigasi.

Pelayaran itu akan dilihat oleh Taiwan, sebagai tanda dukungan dari pemerintahan Trump di tengah meningkatnya pertikaian antara Taipei dan Beijing.

Transit dilakukan oleh kapal perusak Preble dan kapal tanker minyak Angkatan Laut Walter S. Diehl.

"Transit kapal-kapal melalui Selat Taiwan menunjukkan komitmen AS untuk Indo-Pasifik yang bebas dan terbuka," Komandan Clay Doss, juru bicara Armada Ketujuh Angkatan Laut AS, mengatakan dalam sebuah pernyataan, dikutip dari Reuters, Kamis (23/5/2019).

Doss mengatakan semua interaksi aman dan profesional. Sementara itu, Kementerian Pertahanan Taiwan mengatakan kedua kapal AS telah berlayar ke utara melalui Selat Taiwan. Angkatan bersenjata Taiwan memantau transit dan tidak ada yang luar biasa terjadi.

Sampai saat ini, tidak ada reaksi langsung dari Tiongkok. Kapal perang AS telah berlayar melalui Selat Taiwan setidaknya sebulan sekali sejak awal tahun ini.

Amerika Serikat memulai kembali misi seperti itu secara rutin Juli 2018 lalu.

Amerika Serikat tidak memiliki hubungan formal dengan Taiwan tetapi terikat oleh hukum untuk membantu menyediakan sarana untuk mempertahankan diri, dan merupakan sumber utama senjata.

Pentagon mengatakan Washington telah menjual lebih dari US$15 miliar persenjataan ke Taipei sejak 2010.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Hafiyyan
Editor : Rustam Agus
Sumber : reuters
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper