Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Vodafone Tangguhkan Pesanan Handset ke Huawei

Perusahaan telekomunikasi Inggris, Vodafone mengumumkan menangguhkan pesanan awal atas handset Huawei 5G di tengah kontroversi keamanan atas perusahaan raksasa China tersebut.
Vodafone/twitter
Vodafone/twitter

Bisnis.com, JAKARTA - Perusahaan telekomunikasi Inggris, Vodafone mengumumkan menangguhkan pesanan awal atas handset Huawei 5G di tengah kontroversi keamanan atas perusahaan raksasa China tersebut.

"Kami menangguhkan pre-order untuk Huawei Mate 20X di Inggris. Ini adalah tindakan sementara karena ketidakpastian mengenai perangkat Huawei 5G baru," kata seorang juru bicara Vodafone UK seperti dikutip ChannelNewsAsia.com, Kamis (23/5/2019).

Kondisi itu terjadi setelah perusahaan Inggris eE mengumumkan telah "menghentikan" peluncuran telepon 5G Huawei.

eE akan menjadi operator pertama di Inggris yang meluncurkan jaringan 5G tetapi menyatakan akan melakukannya tanpa teknologi Huawei.

Kepala Eksekutif eE, Marc Allera mengatakan peluncuran ponsel Huawei telah ditangguhkan "sampai kami mendapatkan informasi dan kepercayaan serta keamanan jangka panjang yang didukung oleh pelanggan kami".

Akan tetapi, pejabat AS minggu ini mengeluarkan penangguhan hukuman 90 hari atas larangan bisnis dengan Huawei dengan alasan diperlukan jeda waktu untuk menghindari gangguan besar.

Pekan lalu Trump menyatakan kondisi "darurat nasional" dan menghentikan kerja sama dengan perusahaan yang dianggap sebagai "risiko yang tidak dapat diterima bagi keamanan nasional Amerika Serikat" yang menurut para analis jelas ditujukan pada Huawei.

Departemen Perdagangan AS juga mengumumkan larangan terhadap perusahaan-perusahaan AS untuk memasok Huawei dan afiliasinya dengan komponen-komponen penting yang telah membantunya tumbuh menjadi pemasok peralatan jaringan telekomunikasi terbesar di dunia.

Huawei juga muncul sebagai pembuat smartphone terbesar kedua dunia.

Washington telah lama mencurigai adanya hubungan yang kuat antara Huawei dan militer China. Langkah AS tersebut diambil terhadap perusahaan itu di tengah terjadinya perselisihan perdagangan antara dua ekonomi top dunia. 

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Nancy Junita
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper