Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Soal Perang Dagang, China Minta AS Tak Melangkah Lebih Jauh

Terkait dengan Iran, Wang mengatakan China berharap semua pihak akan menahan diri dan bertindak dengan hati-hati untuk menghindari meningkatnya ketegangan.
Perang dagang AS-China/istimewa
Perang dagang AS-China/istimewa

Bisnis.com, JAKARTA – Diplomat senior Wang Yi mengatakan kepada Menteri Luar Negeri AS Mike Pompeo bahwa kata-kata dan tindakan AS baru-baru ini telah merugikan kepentingan China dan perusahaannya sehingga meminta Washington menahan diri.

Berbicara kepada Pompeo melalui telepon, Wang mengatakan Amerika Serikat tidak boleh melangkah “terlalu jauh” dalam sengketa perdagangan antara kedua belah pihak. Menurutnya, China masih bersedia untuk menyelesaikan perbedaan melalui negosiasi, tetapi mereka harus berada pada posisi yang setara seperti dikutip ChannelNewsAsia.com, Minggu (19/5/2019).

Terkait dengan Iran, Wang mengatakan China berharap semua pihak akan menahan diri dan bertindak dengan hati-hati untuk menghindari meningkatnya ketegangan.

Juru bicara Departemen Luar Negeri AS, Morgan Ortagus mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa Pompeo berbicara dengan Wang dan membahas masalah-masalah bilateral dan kekhawatiran AS tentang Iran, tetapi tidak memberikan rincian lainnya.

Ketegangan antara Washington dan Teheran meningkat dalam beberapa hari terakhir sehingga meningkatkan kekhawatiran tentang potensi konflik AS-Iran. Awal pekan ini Amerika Serikat menarik beberapa staf diplomatik dari kedutaannya di Baghdad setelah serangan terhadap tanker minyak di Teluk.

China mengelurkan nada agresif dalam perang dagangnya dengan Amerika Serikat pada hari Jumat. China menyebutkan dimulainya kembali pembicaraan antara dua ekonomi terbesar di dunia itu tidak akan ada artinya kecuali Washington mengubah arah.

Pembicaraan selama seminggu membuat Beijing membalas pemberlakuan tarif setelah As memulainya. Para pejabat AS menuduh Cina mengingkari janji yang dibuat selama berbulan-bulan pembicaraan. Akibatnya AS memboikot salah satu perusahaan terbesar dan paling sukses di China, Huawei.

Amerika Serikat mengumumkan pada hari Kamis (16/5) bahwa mereka menempatkan Huawei Technologies Co Ltd, pembuat peralatan telekomunikasi terbesar di dunia, dalam daftar hitam yang membuat kesulitan bagi perusahaan itu berbisnis  dengan perusahaan-perusahaan AS.

Departemen Perdagangan AS kemudian mengatakan pada Jumat bahwa mereka akan segera mengurangi pembatasan pada Huawei. AS disebutkan sedang mempertimbangkan untuk mengeluarkan lisensi umum sementara untuk “mencegah gangguan operasi dan peralatan jaringan yang ada.”

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper