Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Tepis Isu "Impor" Guru, Mendikbud Undang Instruktur Asing Untuk Pelatihan

Tahun ini, Kemendikbud menargetkan mengirim 7.000 guru ke luar negeri.
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Muhadjir Effendy/Bisnis.com-Nur Faizah Al Bahriyatul Baqiroh
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Muhadjir Effendy/Bisnis.com-Nur Faizah Al Bahriyatul Baqiroh

Bisnis.com, JAKARTA -- Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Muhadjir Effendy menegaskan pemerintah tidak berencana mengimpor guru dari luar negeri, melainkan mengundang instruktur atau guru asing untuk meningkatkan kapasitas guru.

Hal tersebut disampaikannya untuk mengklarifikasi pernyataan Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Puan Maharani mengenai rencana mendatangkan guru asing untuk mengajar di Indonesia.

"Bukan impor kemudian nanti diangkat jadi PNS, sama sekali tidak. Apalagi sampai mengganti guru-guru di sekolah, saya jamin itu tidak akan terjadi," ujar Muhadjir di Jakarta, Senin (13/5/2019) malam .

Dia menjelaskan, saat ini pemerintah tengah gencar mendorong pembangunan sumber daya manusia, sehingga perlu suatu upaya masif agar signifikan hasilnya. Salah satunya, yakni dengan program mengundang para ahli, instruktur, guru dari negara-negara yang lebih maju.

Tujuannya adalah untuk meningkatkan kapasitas guru di Indonesia dan mengukur kemampuan guru, terutama untuk guru vokasi.

Muhadjir menilai mengundang instruktur dari luar negeri lebih efisien dibandingkan harus mengirim guru Indonesia ke luar negeri untuk belajar.

"Kalau kirim guru ke luar negeri, itu bagus juga untuk buka jendela pemahaman. Tapi ada kekurangan, yaitu boros dan yang mengajar di sana nggak paham dengan kondisi di Indonesia," katanya.

Harapannya dengan mengundang instruktur dari luar negeri, kata Muhadjir, instruktur tersebut memiliki gambaran nyata mengenai kondisi Indonesia sehingga pelatihan yang diberikan bisa tepat sasaran.

Adapun program tersebut ditargetkan dapat berjalan tahun ini. Namun, Muhadjir belum bisa memastikan berapa jumlah instruktur yang akan didatangkan dan besaran anggaran yang diperlukan.

Sementara itu, Muhadjir juga memastikan program Kemendikbud mengirim guru ke luar negeri untuk kursus jangka pendek akan tetap dilakukan pemerintah. Tahun ini, Kemendikbud menargetkan mengirim 7.000 guru ke luar negeri.

Sebelumnya pernyataan Puan Maharani menuai kontroversi karena guru dari luar negeri dianggap menggantikan peran guru mengajar di kelas, padahal maksudnya untuk mengajar para guru atau bertugas sebagai instruktur.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper