Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Prabowo Tolak Hasil Pemilu, Ini Tanggapan KPU RI

Sikap calon presiden nomor urut 02 Prabowo Subianto yang enggan menerima hasil pemungutan suara jika terindikasi ada kecurangan didalamnya mendapat tanggapan Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI.
Komisioner KPU Ilham Saputra (keempat kiri) didampingi Ketua KPU Bali I Dewa Agung Gede Lidartawan (kedua kanan) beserta sejumlah saksi menunjukkan berkas rekapitulasi Provinsi Bali dalam Rapat Pleno Rekapitulasi Hasil Penghitungan dan Perolehan Suara Tingkat Nasional Dalam Negeri dan Penetapan Hasil Pemilu 2019 di kantor KPU, Jakarta, Jumat (10/5/2019)./Antara
Komisioner KPU Ilham Saputra (keempat kiri) didampingi Ketua KPU Bali I Dewa Agung Gede Lidartawan (kedua kanan) beserta sejumlah saksi menunjukkan berkas rekapitulasi Provinsi Bali dalam Rapat Pleno Rekapitulasi Hasil Penghitungan dan Perolehan Suara Tingkat Nasional Dalam Negeri dan Penetapan Hasil Pemilu 2019 di kantor KPU, Jakarta, Jumat (10/5/2019)./Antara

Bisnis.com, JAKARTA - Sikap calon presiden nomor urut 02 Prabowo Subianto yang enggan menerima hasil pemungutan suara jika terindikasi ada kecurangan didalamnya mendapat tanggapan Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI.

Komisioner KPU RI Ilham Saputra mengatakan, sikap Prabowo tidak berpengaruh apa-apa terhadap proses pemilu yang masih berjalan. Menurut Ilham, harusnya jika indikasi kecurangan ditemukan dalam proses penghitungan pemilu, pihak terkait membuat laporan ke lembaga yang berwenang.

“Misalnya kepada Bawaslu, biar Bawaslu yang memproses. KPU sampai saat ini membuka diri terhadap hal hal yang diindikasikan penyelenggara pemilu itu melakukan kecurangan, silakan saja dilaporkan,” ujar Ilham di kantornya, Selasa (14/5/2019).

Pernyataan Prabowo soal penolakan terhadap hasil pemilu disampaikan pada acara "Mengungkap Fakta-Fakta Kecurangan Pemilu 2019" di Hotel Grand Sahid Jaya, Jakarta. Prabowo mengaku pihaknya masih menaruh secercah harapan kepada KPU, dan mengingatkan kepada insan-insan anggota KPU bahwa masa depan bangsa Indonesia ada di pundak mereka.

Senada dengan Prabowo, Badan Pemenangan Nasional (BPN) juga menyampaikan pemaparan mengenai berbagai kecurangan yang terjadi sebelum, saat pemungutan suara, dan sesudahnya. Di antaranya adalah permasalahan daftar pemilih tetap fiktif, politik uang, penggunaan aparat, surat suara tercoblos hingga salah hitung di website KPU.

“Ada [laporan dugaan kecurangan] yang sudah ditindaklanjuti oleh Gakkumdu, ada yang juga sudah diberikan rekomendasi pemungutan suara ulang oleh Bawaslu. Jadi prinsipnya, jika ada indikasi curang silakan dilaporkan kepada institusi yang berwenang, yang diamanatkan oleh UU Nomor 7 2017 untuk menindaklanjuti dugaan kecurangan tersebut,” tutur Ilham.

Selain menganggap sejumlah hasil pemungutan suara terindikasi curang, Prabowo juga menuding demokrasi saat ini mengalami pemerkosaan. Karena itu, kata Prabowo, setelah diperhatikan dengan saksama, mendengar dan meyakinkan diri dan rakyat maka pihaknya memenangkan mandat dari rakyat.

"Kita telah memenangkan mandat dari rakyat. Kalau kita menyerah berarti kita menyerah pada ketidakadilan. Itu artinya kita berkhianat kepada negara, bangsa, rakyat. Itu artinya kita berkhianat pada pendiri bangsa dan puluhan ribu orang yang telah gugur untuk mendirikan negara kita ini," kata Prabowo.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Lalu Rahadian
Editor : Akhirul Anwar
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper