Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kapal Tanker Saudi Diserang di Teluk Persia, Buntut Ketegangan AS-Iran

Arab Saudi mengatakan dua kapal tanker minyaknya diserang saat berlayar menuju Teluk Persia. Insiden ini menambah ketegangan regional ketika AS meningkatkan tekanan pada Iran.
Bendera Iran berkibar di lapangan minyak Soroush di Teluk Persia, Iran, Senin (25/7/2005),/Reuters-Raheb Homavandi
Bendera Iran berkibar di lapangan minyak Soroush di Teluk Persia, Iran, Senin (25/7/2005),/Reuters-Raheb Homavandi

Bisnis.com, JAKARTA – Arab Saudi mengatakan dua kapal tanker minyaknya diserang saat berlayar menuju Teluk Persia. Insiden ini menambah ketegangan regional ketika AS meningkatkan tekanan pada Iran.

Dilansir Bloomberg, Saudi Press Agency melaporkan kapal tanker Saudi rusak dalam "serangan sabotase" di lepas pantai Uni Emirat Arab pada hari Minggu. Kapal-kapal itu mendekati Selat Hormuz, salah satu titik sempit paling penting di dunia untuk pengiriman minyak.

Kementerian luar Uni Emirat Arab (UEA) pada hari Minggu (12/5) melaporkan serangan terhadap empat kapal komersial di dekat perairan teritorialnya. Tidak ada yang mengaku bertanggung jawab atas serangan tersebut.

Detil insiden itu masih belum jelas. Baik Arab Saudi maupun UEA tidak mengatakan persis apa yang terjadi, tetapi berita tersebut muncul pada saat ketegangan meningkat di Teluk.

AS telah mengerahkan sebuah kapal induk, pesawat pembom, dan rudal pertahanan ke wilayah tersebut di tengah pertikaian yang memburuk dengan Iran, yang merupakan saingan regional Arab Saudi.

Menteri Energi Arab Saudi, Khalid Al-Falih mendesak masyarakat internasional untuk memastikan keamanan tanker minyak guna mengurangi dampak buruk dari insiden tersebut di pasar energi dan bahaya yang ditimbulkannya terhadap ekonomi global.

Insiden itu bertujuan untuk merusak kebebasan navigasi maritim dan keamanan pasokan minyak kepada konsumen di seluruh dunia,” ungkap Al-Falih kepada Saudi Press Agency, seperti dikutip Bloomberg.

Konflik antara AS dan Iran semakin meningkat bulan ini setelah Presiden Trump mengakhiri pengecualian terhadap sanksi larangan penjualan minyak Iran. Di sisi lain, Iran mengancam untuk memblokir pengiriman minyak melalui Selat Hormuz jika AS menghentikan ekspor Iran dan mengancam akan mengurangi kewajibannya berdasarkan perjanjian nuklir 2015.

Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Iran, Abbas Mousavi mengatakan insiden maritim "memprihatinkan dan disesalkan" dan menyerukan upaya untuk menjelaskan apa yang sebenarnya terjadi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Sutarno
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper