Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Bom Meledak di Kuil Sufi Pakistan, 9 Orang Tewas

Setidaknya sembilan orang kehilangan nyawa dan puluhan lainnya menderita luka-luka akibat ledakan bom di sebuah kuil Sufi di timur Pakistan pada Rabu (8/5/2019)
Suasana pasca ledakan di dekat Kuil Sufi di Lahore, Pakistan, Rabu (8/5/2019)/Reuters-Mohsin Raza
Suasana pasca ledakan di dekat Kuil Sufi di Lahore, Pakistan, Rabu (8/5/2019)/Reuters-Mohsin Raza

Bisnis.com, JAKARTA - Setidaknya sembilan orang kehilangan nyawa dan puluhan lainnya menderita luka-luka akibat ledakan bom di sebuah kuil Sufi di timur Pakistan pada Rabu (8/5/2019).

Pejabat setempat menyatakan ledakan tersebut menyasar pasukan pengamanan yang tengah menjaga Data Barbar, salah satu kuil terbesar di Asia Selatan yang berlokasi di Lahore.

"Polisi merupakan target utama serangan ini. Kami tengah mengumpulkan bukti forensik untuk menyelidiki penyebab ledakan. Serangan ini merenggut sembilan nyawa dan melukai 24 orang," kata Deputi Inspektur Jenderal Kepolisian Lahore, Ashfaq Khan seperti dikutip Reuters.

Muhammad Faroq, juru bicara tim penyelamat Lahore mengungkapkan sebagian besar korban mengalami luka dan setidaknya tujuh sampai delapan orang dalam kondisi kritis.

Penganut Sufi yang mempraktikkan tradisi mistisme Islam di Pakistan selama ratusan tahun telah berkali-kali menjadi target serangan militan Islam Sunni. Kuil Data Barbar pun pernah menjadi target serangan bom pada 2010 yang menewaskan 40 orang. Kendati demikian, belum ada pihak yang mengaku bertanggung jawab atas serangan yang dilakukan di tengah suasana Ramadan ini.

Sebagai respons atas serangan itu, pejabat Pakistan meningkatkan keamanan di sejumlah titik. Rumah sakit pun diperingatkan untuk waspada.

Aksi kekerasan oleh kelompok militan menurun di Pakistan dalam beberapa tahun terakhir setelah pemerintah gencar melakukan pengamanan. Lahore yang merupakan kota terbesar kedua di Pakistan pun sempat dinyatakan bebas dari ancaman keamanan.

"Orang-orang harus tetap waspada terhadap lingkungan mereka ketika akan berdoa [selama Ramadan]," kata menteri provinsi Punjab, Mian Aslam.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Saeno
Sumber : Reuters
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper