Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pertumbuhan Pendapatan Iklan Google Melambat, Saham Alphabet Melemah

Pendapatan kuartal pertama Alphabet Inc. meleset dari perkiraan analis. Saham perusahaan induk Google ini pun turun lebih dari 7 persen setelah merilis laporan keuangan.
Alphabet/Bloomberg
Alphabet/Bloomberg

Bisnis.com, JAKARTA – Pendapatan kuartal pertama Alphabet Inc. meleset dari perkiraan analis. Saham perusahaan induk Google ini pun turun lebih dari 7 persen setelah merilis laporan keuangan.

Seperti dilansir Bloomberg, Alphabet mengatakan dalam sebuah pernyataan pada hari Senin (29/4/2019), penjualan mencapai US$29,5 miliar, tidak termasuk pembayaran kepada mitra distribusi. Angka ini  berada di bawa estimasi Wall Street yang memperkirakan US$30,04 miliar, menurut rata-rata perkiraan analis yang disusun oleh Bloomberg.

Sementara itu, pendapatan dari iklan Google naik 15 persen, laju paling lambat sejak 2015. Hal ini berbanding terbalik dengan Facebook Inc., yang pekan lalu melaporkan kenaikan penjualan iklan sebesar 26 persen.

Chief Financial Officer Alphabet, Ruth Porat mengatakan perlambatan ini terjadi menyusul fluktuasi mata uang dan waktu perubahan produk, meskipun dia tidak menjelaskan produk mana dan mengapa hal tersebut mengganggu pertumbuhan kinerja.

Menurut data yang dikumpulkan oleh agen pemasaran digital Merkle, pertumbuhan pendapatan iklan kuat di divisi ponsel, tetapi hampir nol di divisi desktop dan tablet.

Associate director of research Andy Taylor mengatakan hal tersebut berkontribusi pada keseluruhan perlambatan kinerja Google. "Tidak jelas bagaimana Google mungkin dapat meningkatkan pertumbuhan pada jenis perangkat ini," katanya.

Kekhawatiran lain adalah apakah kompetisi mulai membatasi pertumbuhan. Mesin pencari Google biasanya merupakan tempat pertama yang dikunjungi konsumen ketika mencari produk. Hal ini mendorong Google membebankan harga premium kepada pengecer dan pengiklan lain yang ingin situs mereka terlihat oleh pelanggan online.

Tetapi orang-orang semakin sering pergi langsung ke Amazon.com Inc. untuk mencari produk dan raksasa e-commerce ini telah mengambil bagian lebih besar dari pasar iklan digital.

Dalam sebuah wawancara dengan Bloomberg TV, Porat mengabaikan ekspansi periklanan Amazon dan mengatakan masih ada banyak ruang untuk pertumbuhan bagi semua perusahaan iklan digital karena begitu banyak uang untuk pemasaran masih dihabiskan secara offline.

"Hampir setengah dari anggaran iklan di AS masih dihabiskan untuk iklan offline. Sembilan puluh persen perdagangan di AS merupakan perdagangan offline dan kami fokus pada digital yang memainkan peran besar dalam hal itu,” kata Porat

Jumlah klik pada iklan Google naik hanya 39 persen secara year-on-year, terendah sejak 2016. Sementara itu, biaya per klik yang dibebankan kepada pengiklan turun 19 persen.

Porat menekankan titik permasalahan pada YouTube, karena klik pada iklan tidak tumbuh baik pada kuartal pertama, terutama dibandingkan dengan pertumbuhan yang kuat selama periode yang sama tahun lalu.

Perlambatan itu disebabkan oleh perubahan yang dilakukan YouTube tahun lalu untuk meningkatkan pengalaman bagi pengguna dan pengiklan. Porat tidak merinci apa perubahan tersebut.

Saham Alfabet turun 7,2 persen dalam perdagangan setelah penutupan. Sebelumnya pada hari Senin, saham mencapai rekor dan ditutup pada US$ 1.296,20, naik 24 persen untuk tahun ini.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper