Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Prabowo-Sandi Bakal Gelar Perkara Hasil Kecurangan Pemilu

Badan Pemenangan Nasional Prabowo-Sandi terus mengumpulkan bukti-bukti kecurangan pada pemilu serentak. Temuin ini akan segera diumumkan.
Calon Wakil Presiden Sandiaga Uno menerima laporan hasil C1 dari timnya di Jakarta, Jumat (26/4/2019)/JIBI/Bisnis-Jaffry Prabu Prakoso
Calon Wakil Presiden Sandiaga Uno menerima laporan hasil C1 dari timnya di Jakarta, Jumat (26/4/2019)/JIBI/Bisnis-Jaffry Prabu Prakoso

Bisnis.com, JAKARTA — Badan Pemenangan Nasional Prabowo-Sandi terus mengumpulkan bukti-bukti kecurangan pada pemilu serentak. Temuin ini akan segera diumumkan.

Koordinator Juru Bicara Badan Pemenangan Nasional (BPN), Dahnil Anzar Simanjuntak mengatakan bahwa saat ini tim terus bergerak di setiap daerah.

“Kami sedang kumpulkan data-data. Setelah itu kami akan gelar perkara secara rutin,” katanya di Jakarta, Jumat 26/4/2019).

Dahnil menjelaskan bahwa bukti tersebut berasal dari temuan hasil rekapitulasi di setiap tempat pemungutan suara (TPS) dalam bentuk C1. Ada beberapa hasil yang tidak sesuai dengan fakta di lapangan.

Pengumpulan ini selain dilakukan oleh tim sukses, juga oleh relawan yang terus mengawal tanpa henti dan tak kenal lelah.

“Gerakan kami adalah gerakan rakyat, bukan hanya partai politik. Kami yakin ini bukan kepentingan bukan Prabowo-Sandi, tapi tentang kedaulatan rakyat,” jelasnya.

Di sisi lain, Direktur Materi dan Debat BPN Sudirman Said menjelaskan bahwa agar meyakinkan temuan tersebut tidak asal ucap, dia mendesak agar tim pencari fakta (TPF) segera dibentuk masyarakat. Ini agar semua masalah menjadi terang-benderang.

“Ketika ada pihak civil society, pihak independen yang usulkan bentuk TPF, kami menyambut baik. Karena akan baik kalau tim itu diselenggarakan oleh yang independen yang bisa dengar dan diberi akses, dan mencari fakta ke seluruh stakeholder,” ucapnya.

Akses bebas kepada TPF ungkap Sudirman meliputi ke Komisi Pemilihan Umum (KPU), Bawaslu, kepolisian, dan Badan Intelijen Negara (BIN).

“Karena kepolisian dan BIN dipersepsikan lakukan operasi-operasi yang menguntungkan salah satu pasangan calon,” katanya. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Akhirul Anwar
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper