Bisnis.com, JAKARTA — TKN Jokowi-Ma'ruf menduga bahwa klaim kemenangan kubu 02 Prabowo-Sandiaga diperoleh dengan cara memilih TPS, tidak menggunakan perolehan data secara objektif.
Wakil Direktur Saksi TKN Jokowi-Ma'ruf Lukman Edy menjelaskan hal ini semakin terlihat dari klaim kemenangan mereka di Sulawesi Utara dengan suara 57 persen.
Sangat jauh dari data resmi real count KPU yang kini telah masuk mencapai 41,2 persen atau 3.226 dari 7.826 TPS, menunjukkan kemenangan Jokowi-Ma'ruf dengan persentase 74,8 persen dibandingkan 25,1 persen.
Ternyata, setelah Lukman melihat data yang diunggah salah satu relawan Prabowo-Sandiaga di media sosial, data tersebut hanya berasal dari suatu TPS yang mereka menangkan.
"Artinya, klaim kemenangan 57 persen di Sulawesi Utara dan 62 persen secara nasional ternyata hanya bohong. Tidak faktual di bawah dan hanya pilih-pilih TPS saja," ujar Lukman di Posko Cemara TKN Jokowi-Ma'ruf, Kamis (25/4/2019).
"Makanya sampai dengan sekarang mereka tidak berani untuk membuka 'war room' mereka, tidak berani membuka metodologi mereka ditantang oleh lembaga-lembaga survei dan tidak berani untuk membuka data data mereka," tambahnya.
Menurut war room atau rumah perhitungan TKN Jokowi-Ma'ruf, Lukman yakin walaupun proses data masuk masih 38 persen, angka perolehan mereka sudah stabil di kisaran 75,68 persen. Mirip prediksi lembaga quick count yang menyebut pihaknya akan unggul di kisaran 68 persen (Poltracking) hingga 76,1 persen (SMRC).
Sejauh ini, TKN Jokowi-Ma'ruf sudah mengulas hasil real count war room mereka dari Provinsi Lampung, DKI Jakarta, Bangka Belitung, Riau, Bali, DI Yogyakarta, dan Jawa Tengah. Dari provinsi yang mereka ulas tersebut, TKN mengakui kekalahan mereka di Riau, sisanya Jokowi-Ma'ruf berhasil unggul.
Baca Juga
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
