Bisnis.com, JAKARTA — Pemungutan suara Pemilu 2019 secara serentak telah terlaksana. Namun, hingga kini, epilog berupa rekonsiliasi rasanya belum akan terlihat dalam waktu dekat dari kedua kubu peserta Pemilu Presiden (Pilpres) 2019, kubu capres nomor urut 01 Joko Widodo dan capres nomor urut 02 Prabowo Subianto.
Sebab, seperti diungkap Koordinator Juru Bicara BPN Prabowo-Sandiaga Dahnil Anzar Simanjuntak dan Juru Bicara BPN sekaligus petinggi Gerindra Andre Rosiade, Prabowo Subianto masih belum mau memutuskan untuk menemui perwakilan Joko Widodo, yakni Menko Maritim Luhut Binsar Panjaitan untuk bertemu dan berkomunikasi.
Hal ini kembali meruncing lewat saling deklarasi kemenangan dari kedua kubu. Prabowo mengaku telah mengumpulkan hasil real count di seluruh TPS dengan keunggulan 62 persen suara. Sedangkan TKN Jokowi-Ma'ruf menyuarakan kemenangan berdasarkan hasil mayoritas lembaga quick count, tetapi tanpa melibatkan kandidat besutannya, Jokowi dan KH Ma'ruf Amin.
Sebab itulah, Juru Bicara TKN Jokowi-Ma'ruf Irma Suryani Chaniago mengakui dan bisa memahami, apabila suhu politik yang masih tinggi membuat proses rekonsiliasi yang coba dimulai Jokowi masih jauh panggang dari api.
"Saya kira Beliau [Prabowo] memang belum bersedia bersilaturahim. By the way, patut kita pahami perasaan Beliau," ungkap Irma kepada Bisnis, Senin (22/4/2019).
Irma menekankan bahwa yang terpenting, telah ada itikad baik dari kubunya walaupun belum mendapatkan hasil yang terlihat. Tetapi, politisi NasDem ini juga menyayangkan alasan yang diungkap pihak BPN Prabowo-Sandiaga.
"Yang pertama kata Andre Rosiane, karena Pak Prabowo belum tahu maksud kedatangan utusan tersebut. Ya, nggak mungkin tahu kalau belum bertemu! Lalu Dahnil bilang, masih fokus mengawal rakyat mengawal C1?" ujarnya.
"Yang jelas Pak Presiden punya niat naik untuk bersilaturahim sebagaimana yang selalu disampaikan. Soal kalah atau menang, itu resiko berkontestasi," tambah Irma.
Oleh sebab itu, TKN Jokowi-Ma'ruf menyatakan akan terus mencoba memulai proses rekonsiliasi ini, minimal lewat perwakilan untuk berkomunikasi. Kendati demikian, TKN pun mengakui, masih harus mencari momentum yang tepat untuk mempertemukan kedua kandidat capres, Prabowo dan Jokowi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel