Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Hasil Quick Count Pemilu 2019 : Dedi Mulyadi Ajak Jokowi-Prabowo Lakukan Rekonsiliasi Gagasan

Paslon Jokowi-Ma'ruf dan paslon Prabowo-Sandi saling melempar manuver yang disambut masing-masing pendukung di sosial media maupun di tingkat akar rumput. 
Ketua Tim Kampanye Daerah (TKD) Provinsi Jawa Barat Dedi Mulyadi/Istimewa
Ketua Tim Kampanye Daerah (TKD) Provinsi Jawa Barat Dedi Mulyadi/Istimewa

Kabar24.com, BANDUNG — Ketua Tim Pemenangan pasangan calon presiden dan calon wakil presiden nomor urut 01 Joko Widodo-Ma’ruf Amin, Dedi Mulyadi mengatakan bahwa ada momentum kedua pasangan calon melakukan rekonsilasi.

Dari hasil hitung cepat hingga sore ini, pasangan Jokowi-Ma’ruf unggul atas pasangan calon presiden dan calon wakil presiden nomor urut 02 Prabowo Subianto-Sandiaga S. Uno.

Ketua DPD Partai Golkar Jawa Barat itu menyebut dinamika dalam Pilpres 2019 telah membawa setiap warga bangsa menuju kedewasaan berpolitik. 

“Indonesia ini negara demokrasi. Ada tambahannya, negara demokrasi yang beradab. Seluruh dinamika yang sudah dijalani warga bangsa selama proses ini menciptakan peradaban. Nilai pentingnya adalah semua pihak menjadi dewasa dalam berpolitik. Semua bertindak berdasarkan basis nilai peradaban,” katanya dalam rilis resmi, Rabu (17/4/2019).

Dedi mencontohkan upaya TKN Jokowi-Ma’ruf dan BPN Prabowo-Sandi dalam meraih simpati calon pemilih. Keduanya, kata dia, saling melempar manuver yang disambut masing-masing pendukung di sosial media maupun di tingkat akar rumput. 

Meskipun terkesan panas, tidak ada konflik horizontal antar warga bangsa yang terjadi. Pria yang lekat dengan identitas kesundaan sebagai komitmen nasionalismenya itu mengatakan inilah simbol peradaban yang dia maksud. 

“Dinamika yang panas dan ketat selama masa kampanye tidak melahirkan konflik. Dinamika itu tidak menjadikan satu pendukung dengan pendukung yang lain renggang silaturahminya. Saya kira, inilah simbol peradaban. Ini panas yang diakhiri dengan hujan. Ada adab sebagai orang timur yang tetap dikedepankan,” ujarnya. 

Dedi mengajak semua pihak untuk melakukan rekonsiliasi gagasan. Terdapat nilai positif dari setiap gagasan dan program yang ditawarkan para capres dan cawapres. Kubu manapun yang memenangi Pilpres 2019 ini dia harapkan menerapkan seluruh gagasan tersebut.

Meski begitu, sebagai Ketua Tim Pemenangan Jokowi-Ma’ruf Jawa Barat dirinya berkeyakinan pasangan tersebut akan memenangi konstestasi. Penerjemahan gagasan ke dalam program teknis dan kemantapan jaringan tim menjadi modal kemenangan yang dia harapkan. 

“Dinamikanya kan selesai, kita harus mulai menanam untuk membangun masa depan bangsa. Banyak gagasan yang lahir dari masing-masing kubu pasangan calon. Tentu saja, saya berkeyakinan Pak Jokowi akan kembali memimpin Indonesia lima tahun ke depan,” katanya. 

Tak lupa, dia mengimbau kepada seluruh elemen tim terutama tim digital pasangan calon untuk menghentikan perdebatan di sosial media. Pasalnya, proses pencoblosan sampai penetapan pasangan calon merupakan domain penyelenggara pemilu. 

“Kita percaya kepada penyelenggara pemilu. Mereka mampu netral dan melayani serta mengawal proses ini sampai selesai. Karena itu, kita sudahi saja perdebatan, tidak perlu diamplifikasi,” ujarnya. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper