Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

SPH dan Kadin Dorong Percepatan Industri 4.0

Pameran Ilmiah SPH menampilkan 20 proyek ilmiah, diantaranya ada murid SMA yang menemukan cara untuk menyimpan energi cahaya secara jangka panjang.
Pembukaan Pameran Ilmiah SPH
Pembukaan Pameran Ilmiah SPH

Bisnis.com, JAKARTA – Lembaga pendidikan menjadi salah satu sektor strategis yang bisa membantu Indonesia menghadapi tantangan Revolusi Industri Keempat atau Industri 4.0.

Hal itu sejalan dengan salah satu agenda nasional yang tengah didorong pemerintah yakni “membentuk Indonesia 4.0.” Presiden Joko Widodo dalam Indonesia Indsutrial Summit 2018, pernah menyampaikan,  revolusi industri ke-4 atau Industri 4.0 sedang mentransformasi dunia.

Salah satu langkah yang perlu diambil dengan mengembangkan dan memaksimalkan sumber daya manusia yang memiliki kemampuan inovatif, kreatif, dan problem solving.

“Lembaga pendidikan adalah sektor yang paling strategis untuk memperlengkapi generasi muda agar siap memasuki dunia industri 4.0,” tutur Eden Steven, yang menerima gelar doctor di Florida State University dengan spesialisasi di bidang advanced materials dan elektronika, dalam pembukaan Pameran Ilmiah SPH, Senin (15/4).

Steven, yang juga Direktur Sekolah Pelita Harapan (SPH) Applied Science Academy (ASA), mengatakan revolusi ini ditandai dengan adanya manufaktur digital yang mengadopsi komputer dan otomatisasi, dengan sistem yang cerdas dan otonom, didorong dengan data dan pembelajaran mesin (machine learning).

Indonesia, katanya, harus siap dengan perubahan besar ini. Menurutnya, SPH berkomitmen untuk menjadi yang terdepan, sebagai pelopor ide pembelajaran terbaru dan melawan metode pembelajaran konvensional dari pendidikan tradisional.

Dalam rilisnya, Steven mengatakan bahwa sembari melangkah menuju model pendidikan 4.0, SPH juga sedang menerapkan model pendidikan 3.0 yang mengizinkan para murid untuk menjadi pembelajar mandiri yang juga didorong untuk menggunakan teknologi digital terkini secara konsisten sebagai bagian terpenting.

Applied Science Academy (ASA) sendiri dibentuk dengan tujuan untuk memberdayakan dan mendidik ilmuwan-ilmuwan muda. Hal ini dapat dilakukan dengan adanya paparan otentik ke lingkungan penelitian sehingga dapat terjadinya eksplorasi ilmiah yang menghasilkan innovator muda dalam ilmu terapan.

Pameran Ilmiah SPH menampilkan 20 proyek ilmiah yang didedikasikan oleh 24 murid-murid dari kelas 10-12 (1-3 SMA). Proyek-proyek itu a.l. berkaitan dengan bioteknologi, biosensor, energi terbarukan (renewable energy), machine learning, machine vision, mikrobiologi, teknik sipil, dan robotik.

Steven mengatakan beberapa dari hasil ilmiah sangat orisinil, unik, dan berkualitas tinggi. Contohnya, pembalut luka berbasis protein sutra dengan ekstrak tanaman lokal yang dapat menyesuaikan diri dengan luka dengan sifat retensi bahan antimikroba dan bahan aktif yang kuat.

Ada juga yang melakukan penelitian memisahkan dan mengidentifikasikan bakteri dari Kimchi dimana menemukan bahwa bahan tersebut berpotensi mencegah pembekuan darah. Siswa lain melakukan penelitian di bidang robotik yang dikembangkan dengan sistem pelacakan mata (eye tracking system) dan memungkinkan lengan robot untuk mengambil benda dengan eye movement.

Ada pula murid yang mempelajari kristal yang dapat menyerap cahaya. Ia juga menemukan cara untuk menyimpan energi cahaya ini secara jangka panjang.

Studi ini dilakukan dengan menggunakan sensor, pengontrol, dan perekaman data yang dibuat khusus dan diprogram khusus yang dapat secara otomatis menganalisis ribuan kurva sekaligus. Hasil ini juga akan disajikan dalam konferensi ilmiah internasional yang akan datang dalam optik modern.

“Selain itu, ada murid yang tertarik mempelajari plastik ramah lingkungan, mengembangkan film plastik dengan zat tepung. Ia melakukan analisis terperinci dan optimalisasi untuk meningkatkan kinerja plastik biodegradable,” papar Steven dalam rilisnya, Selasa (16/4/2019). 

Sementara itu, Ketua Komite Tetap Pendidikan Dasar dan Menengah dan Kejuruan KADIN Fasli Jalal, dalam kegiatan menyampaikan dukungan atas langkah SPH dalam menggali potensi generasi pemuda pada tingkat pendidikan menengah, dan menyediakan wadah, sarana bagi mereka dalam mewujudkan inovasi, reatifitas dalam bidang ilmu sains. Indonesia sangat memiliki potensi besar dalam kompetensi ilmu Sains.

Fasli mengatakan, KADIN akan terus mendukung program-program pendidikan, dari pendidikan dasar, menengah dan kejuruan, dan siap mengusung semua hasil karya yang baik untuk bekerja sama dengan sektor perdagangan dan industri.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper