Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Tingkat Polusi Udara Eropa Meningkat, Industri Otomotif Disorot

Uni Eropa menyampaikan dalam laporan yang dirilis pada Selasa (9/4/2019), transportasi adalah satu-satunya industri yang tidak berkontribusi atas penurunan emisi karbondioksida 22 persen sejak 1990.
Jerman mendukung Uni Eropa mengusulkan target pengurangan 30% pada 2030. /REUTERS
Jerman mendukung Uni Eropa mengusulkan target pengurangan 30% pada 2030. /REUTERS

Bisnis.com, JAKARTA - Komisi Eropa melaporkan polusi udara akibat gas buang dari kendaraan bermotor meningkat dan menempatkan industri otomotif pada regulasi yang lebih ketat di tengah upaya pembuat kebijakan untuk menangkal polusi yang merusak atmosfir.

Uni Eropa menyampaikan dalam laporan yang dirilis pada Selasa (9/4/2019), transportasi adalah satu-satunya industri yang tidak berkontribusi atas penurunan emisi karbondioksida 22 persen sejak 1990.

Tingkat pembuangan dari transportasi di jalan dilaporkan meningkat 20 persen dan emisi dari penerbangan internasional meningkat lebih dari dua kali lipat.

Menurut komisi tersebut, pada sektor transportasi, konsumsi energi dan emisi telah berkurang pada 2007 hingga 2013, namun sekarang meningkat hampir sama dengan kondisi pada 2015.

"Dampak positif dari kebijakan efisiensi telah dikalahkan oleh peningkatan aktivitas transportasi, dan pemanfaatan kapasitas yang rendah dalam aktivitas pengiriman barang melalui jalur darat," tulis Komisi Eropa, seperti dikutip melalui Bloomberg, Selasa (9/4/2019).

Uni Eropa memiliki misi untuk melawan pemanasan global dan telah berupaya untuk mengurangi efek gas rumah kaca yang selama ini dikatakan bertanggung jawab atas perubahan iklim.

Mereka berniat untuk mengurangi emisi setidaknya 40 persen pada tahun 2030 dibandingkan dari kondisi pada 1990. Uni Eropa juga berupaya untuk meningkatkan pangsa energi terbarukan menjadi 32 persen dan meningkatkan efisiensi energi sebesar 32,5 persen.

Meski demikian, blok ekonomi Eropa tersebut menyampaikan mereka tidak begitu optimistis dengan efisiensi energi pada tahun ini, yang pada awalnya ditargetkan turun 20 persen.

Menurut Komisi Eropa, hal ini disebabkan oleh konsumsi energi yang meningkat karena perbedaan cuaca terutama pada musim dingin 2015 dan 2016, serta peningkatan aktivitas ekonomi dan harga minyak yang rendah.

"Kita perlu mengintensifkan upaya untuk mencapai target 2020," kata Komisaris Iklim dan Energi Uni Eropa Miguel Arias Canete dalam sebuah pernyataan.

"Menyusul penurunan bertahap antara 2007 dan 2014, konsumsi energi mulai meningkat dalam beberapa tahun terakhir, dan sekarang berada sedikit di atas ambang batas," tambahnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Nirmala Aninda
Editor : Akhirul Anwar
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper