Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

AS Resmi Labeli Pasukan Elit Iran sebagai Organisasi Teroris

Pemerintah Amerika Serikat secara resmi menyebut Pasukan Garda Revolusi Islam (IRGC) Iran sebagai organisasi teroris
Pasukan Garda Revolusi Iran (IRGC)/Reuters
Pasukan Garda Revolusi Iran (IRGC)/Reuters

Kabar24.com, JAKARTA -  Pemerintah Amerika Serikat secara resmi menyebut Pasukan Garda Revolusi Islam (IRGC) Iran sebagai organisasi teroris

Presiden Amerika Serikat Donald Trump mengambil langkah mengejutkan pada Senin (8/4/2019) waktu setempat. Ia secara resmi mengumumkan akan melabeli Pasukan Garda Revolusi Islam (IRGC) Iran sebagai organisasi teroris. Keputusan ini akan mulai berlaku pada 15 April mendatang.

Meski telah melayangkan puluhan sanksi yang menyasar 20 individu dalam korps militer tersebut, labelisasi terhadap IRGC secara keseluruhan merupakan hal baru bagi AS. Hal ini menandai untuk pertama kalinya AS memberi label tersebut pada militer milik negara lain.

"IRGC merupakan alat utama yang dipakai Pemerintah Iran untuk mengimplementasi kampanye teroris global," tulis Trump dalam sebuah pernyataan resmi yang dikutip pada Selasa (9/4/2019).

Pernyataan AS tak lantas membuat Iran bergeming. Teheran segera mengeluarkan kecaman dan menyebut keputusan AS merupakan aksi ilegal untuk mempengaruhi negara-negara di kawasan tersebut agar melawan Iran.

Hubungan kedua negara memang menegang setahun terakhir setelah Presiden Trump secara sepihak menarik diri dari perjanjian nuklir yang disepakati pada 2015. Penarikan diri tersebut diikuti dengan pemberlakuan kembali sanksi ekonomi terhadap Teheran karena Trump menilai perjanjian nuklir belum menyasar pembatasan aktivitas misil balistik.

Didirikan setelah Revolusi Islam 1979 untuk melindungi sistem pemerintahan ulama Syiah, IRGC adalah organisasi keamanan paling kuat di Iran. Ia memiliki kendali atas sektor-sektor besar ekonomi Iran dan memiliki pengaruh besar dalam sistem politiknya.

IRGC bertanggung jawab atas rudal balistik dan program nuklir Iran. Teheran sendiri telah memperingatkan bahwa ia memiliki rudal dengan jangkauan hingga 2.000 km dan mampu menjangkau pangkalan militer Israel dan AS di kawasan tersebut.

IRGC diperkirakan memiliki 125.000 pasukan yang mencakup angkatan darat, angkatan laut, dan udara. Pasukan elit ini pun menjalankan perintah langsung dari Pemimpin Tertinggi Ayatollah Ali Khamenei.

Dalam pernyataan resmi yang dikutip Reuters, Trump menulis bahwa penetapan IRGC sebagai organisasi teroris "memperjelas risiko berbisnis atau memberi dukungan pada IRGC."

"Jika Anda melakukan bisnis dengan IRGC, Anda sama saja membiayai terorisme," kata Trump.

Berdasarkan rilis Departemen Luar Negeri AS, IRGC disebut telah terlibat dalam berbagai kegiatan teroris sejak awal didirikan. Di antaranya pengeboman Menara Khobar 1996 di Arab Saudi yang menewaskan 19 orang Amerika dan upaya penyerangan terhadap Duta Besar Arab Saudi untuk Amerika Serikat.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Sumber : Reuters

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper