Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Indonesia Incar Pertumbuhan 50% Perdagangan dengan Korea Selatan

Indonesia dan Korea Selatan akan membentuk rencana aksi dan panduan untuk tindak lanjut special strategic partnership yang telah disepakati 4 tahun lalu.
Suasana bongkar muat peti kemas di Jakarta International Container Terminal, Tanjung Priok, Jakarta, Selasa (8/1/2019)./Bisnis-Abdullah Azzam
Suasana bongkar muat peti kemas di Jakarta International Container Terminal, Tanjung Priok, Jakarta, Selasa (8/1/2019)./Bisnis-Abdullah Azzam
 
Bisnis.com, JAKARTA -- Indonesia dan Korea Selatan akan membentuk rencana aksi dan panduan untuk tindak lanjut special strategic partnership yang telah disepakati 4 tahun lalu.

Menteri Luar Negeri Retno Marsudi menuturkan tindak lanjut ini penting bagi kedua negara guna meningkatkan kerjasama baik dalam bidang ekonomi maupun bidang lainnya.

"Special strategic partnership itu seperti political commitment, sehingga kita perlu ada guideline untuk mengimplementasikan. Kami sepakat untuk membuat plan of action dan kita akan negosiasikan maksimal selama enam bulan ke depan, mudah-mudahan dalam waktu tiga bulan sudah akan selesai," kata Retno setelah mendampingi Wakil Presiden Jusuf Kalla menerima Kang Kyung Wha, Menteri Luar Negeri Korea Selatan di Kantor Wakil Presiden Jakarta, Senin (8/14/2019)

Retno menyebutkan Korea Selatan merupakan negara yang memiliki hubungan ekonomi yang kuat dengan Indonesia. Negeri asal K-Pop itu merupakan urutan keenam pembawa investasi terbesar di Indonesia.

"Perdagangan bilateral kita tahun lalu mengalami peningkatan yang cukup signifikan naik 15%. Mencapai hampir US$20 miliar. Kita sepakat pada 2022 target perdagangan bilateral sekitar US$30 miliar," katanya. 

Sisi lain yang akan ditingkatkan oleh kedua negara yakni dalam bidang pendidikan, tenaga kerja hingga ekonomi kreatif. "Kita juga bicara mengenai masalah kerja sama antara perusahaan hiburan kedua negara karena Korea Selatan memiliki kapasitas dan pengalaman dalam mengembangkan bidang hiburan," ujarnya.

Sektor tenaga kerja juga menjadi fokus yang dibicarakan. Saat ini terdapat 36.000 pekerja Indonesia di Korea Selatan. Nantinya pembahasan akan difokuskan mengenai bentuk perlindungan maksimal bagi para pekerja migran ini.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper