Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

'Panggung Ekonomi' Prabowo di Pilpres 2019

Isu ekonomi menjadi "dagangan" utama pasangan nomor urut 02 Prabowo Subianto-Sandiaga Uno dalam Pemilihan Presiden (Pilpres) 2019.
Calon presiden nomor urut 02, Prabowo Subianto melakukan orasi politik saat kampanye akbar di Padang, Sumatra Barat, Selasa (2/4/2019)./ANTARA-Iggoy el Fitra
Calon presiden nomor urut 02, Prabowo Subianto melakukan orasi politik saat kampanye akbar di Padang, Sumatra Barat, Selasa (2/4/2019)./ANTARA-Iggoy el Fitra

Bisnis.com, JAKARTA – Prabowo Subianto tiba-tiba menghardik pasangannya di Pemilihan Presiden 2019, Sandiaga Uno, agar mengaku telah diajak menjadi calon wakil presiden sejak 2014.

Sandi pun hanya membalas dengan senyum. Tak bisa menjawab pertanyaan di hadapan para pencipta lapangan kerja yang mengatasnamakan diri sebagai Aliansi Pengusaha Nasional, di Djakarta Theater, Jakarta, Kamis (21/3/2019), dia malah memijit bahu Prabowo.

Sontak, mereka yang mendukung pasangan nomor urut 02 dalam Pemilihan Presiden (Pilpres) 2019 ini tertawa.

Dukungan yang diberikan Aliansi Pengusaha Nasional, alias APNAS, terhadap Prabowo-Sandi didasari pandangan bahwa masih banyak target perekonomian Indonesia yang belum tercapai pada masa pemerintahan Joko Widodo-Jusuf Kalla. Pembangunan infrastruktur yang gencar pun dinilai justru menjadi beban bagi perekonomian nasional.

Isu ekonomi memang menjadi poin yang sering sekali disampaikan Prabowo. Bahkan, sebelum dia mendaftarkan diri ke Komisi Pemilihan Umum (KPU) sebagai peserta Pilpres pun, pandangan soal ekonomi Indonesia sudah digaungkannya.

'Panggung Ekonomi' Prabowo di Pilpres 2019

Calon presiden nomor urut 02 Prabowo Subianto (tengah) menghadiri acara silaturahmi Aliansi Pengusaha Nasional, di Djakarta Theater, Jakarta, Kamis (21/3/2019)./ANTARA-Aprillio Akbar

Sekarang, bersama Sandi, Prabowo mendeklarasikan diri menjadi calon presiden (capres) dan calon wakil presiden (cawapres) dengan fokus pada isu ekonomi. Bagi mereka, inilah yang menjadi permasalahan bangsa sekarang.

Mantan Komandan Jenderal (Danjen) Pasukan Komando Khusus (Kopassus) itu sebenarnya beberapa kali sempat curhat bahwa dirinya sudah tua dan ingin istirahat. Apalagi, sejak usia 18 tahun dirinya sangat jarang mendapat libur.

Putra semata wayangnya pun mengeluh karena sang ayah tak memberinya banyak perhatian.

Tetapi, hal itu diurungkan Prabowo karena menilai Indonesia masih memiliki banyak masalah yang harus diselesaikan.

Ekonomi jadi jualan utama bukan tanpa alasan. Pasangan Prabowo-Sandi mengklaim bahwa berdasarkan serapan aspirasi masyarakat menengah ke bawah, kelompok masyarakat tersebut sama sekali tidak merasakan dampak pembangunan seperti jalan tol, bandara, dan pelabuhan yang dibuat pemerintahan Jokowi. 

Publik disebut selalu mengeluhkan tiga hal, yaitu daya beli, harga kebutuhan pokok, dan pekerjaan. Keadaan paradoks seperti banyak lulusan S1 dan S2 tidak mendapatkan pekerjaan layak juga sering disebut ditemukan oleh tim pemenangan pasangan ini.

Masalah tersebut kemudian dituangkan dalam empat pilar menyejahterakan Indonesia. Keempatnya yakni ekonomi; budaya dan lingkungan; kesejahteraan rakyat; serta politik, hukum, dan pertahanan keamanan.

Seluruhnya dijadikan satu untuk mencapai visi Indonesia adil dan makmur. Seperti dengan nama gabungan partai pengusung mereka, Badan Pemenangan Nasional (BPN) Koalisi Adil Makmur.

Dewan Pengarah BPN Fadli Zon mengatakan bahwa Prabowo-Sandi memiliki gagasan Indonesia menang di tengah isu globalisasi dan geopolitik. Caranya, dengan membahagiakan rakyat.

Untuk mencapainya, yang harus dilakukan adalah dengan mencukupi kebutuhan makan, sandang, dan papan.

“Saya kira ini satu tujuan yang jelas. Kalau sekarang kita cari sekelompok pemimpin dan menjadi nakhoda kapal, maka kita ingin dia bisa membawa cita-cita,” ujarnya di Jakarta, Kamis (28/3).

Berdasarkan alasan dan keinginan masyarakat tersebut, harapan dan target yang jelas di isu ekonomi disampaikan pasangan ini setiap kali bersafari politik di daerah.

Pada kampanye di Bandung, akhir bulan lalu, Prabowo berpidato akan menjamin kesejahteraan hidup rakyat dalam menstabilkan harga kebutuhan pokok serta tarif dasar listrik. Dengan begitu, daya beli masyarakat menjadi tinggi dan kemakmuran dapat terwujud. 

Dia menjelaskan bahwa saat ini, dirinya telah memiliki tim pakar yang sangat kompeten dalam mengelola negara di berbagai bidang. Bahkan, tim tersebut menghitung tarif dasar listrik dapat diturunkan pada 100 hari pemerintahannya.

'Panggung Ekonomi' Prabowo di Pilpres 2019

Calon presiden nomor urut 02 Prabowo Subianto (tengah), melakukan orasi politik, pada kampanye di GOR Satria Purwokerto, Banyumas, Jawa Tengah, Senin (1/4/2019)./ANTARA-Idhad Zakaria 

Setelah berdiskusi mengenai penurunan tarif dasar listrik, Prabowo juga membahas tentang rencana penurunan harga daging. Menurut tim pakarnya, harga daging bisa diturunkan pada 2 pekan pertama.

Harga-harga kebutuhan pokok pun ikut dijanjikan bakal turun dan dapat dijangkau oleh publik. Di sisi papan, Prabowo-Sandi berkomitmen memberi akses rumah murah kepada Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR).

"Kita akan bangun minimal 1 juta rumah murah untuk rakyat tiap tahunnya,” ucap Prabowo. 

Demi menggapai tujuan  itu, dia menuturkan seluruhnya dapat terwujud dengan cara menekan kebocoran keuangan negara yang saat ini ada di luar negeri. Korupsi pun akan diberantas.

Dengan begitu, kekayaan Indonesia yang lari ke luar negeri dan korupsi akan dialihkan untuk melaksanakan program-programnya. 

Sementara itu, Ketua Dewan Pengarah BPN Mohamad Sohibul Iman mengajak masyarakat untuk bersama-sama memenangkan Prabowo-Sandi dengan cara elegan, tanpa caci maki, dan hoaks. 

“Kita harus berjuang dengan cara yang baik dan simpatik. Tanpa fitnah dan hoaks. Kita ingin demokrasi Indonesia beradab, maju. Kita ingin Pemilihan Legislatif (Pileg) dan Pilpres ini jadi rekreasi demokrasi,” ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper