Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pria Austria Diduga Dapat Kucuran Dana dari Pelaku Teror Selandia Baru

Aparat keamanan Austria menggeledah rumah seorang pemimpin gerakan supremasi kulit putih setempat, Martin Sellner yang diduga menerima sumbangan dana dari pelaku teror Selandia Baru, Brenton Tarrant.
Brenton Tarrant didakwa atas pembunuhan sehubungan dengan serangan masjid,saat penampilannya di Pengadilan Distrik Christchurch, Selandia Baru 16 Maret 2019./Reuters
Brenton Tarrant didakwa atas pembunuhan sehubungan dengan serangan masjid,saat penampilannya di Pengadilan Distrik Christchurch, Selandia Baru 16 Maret 2019./Reuters

Bisnis.com, JAKARTA—Aparat keamanan Austria menggeledah rumah seorang pemimpin gerakan supremasi kulit putih setempat, Martin Sellner yang diduga  menerima sumbangan dana dari pelaku teror Selandia Baru, Brenton Tarrant.
 
Aparat Badan Intelijen Dalam Negeri Austria (BVT) dilaporkan menggeledah apartemen Sellner di Wina pada Senin lalu. Menurut juru bicara Kementerian Dalam Negeri Austria, Christoph Poelzl, aparat menyita sejumlah peralatan elektronik milik Sellner atas surat perintah Kejaksaan Graz.

Sellner adalah Ketua Gerakan Identitarian Austria. Kanselir Austria, Sebastian Kurz, menyatakan telah memerintahkan mengusut tuntas dugaan keterkaitan antara Sellner dan Brenton Tarrant.

"Segala macam hubungan antara pelaku teror Christchurch dan anggota Identitarian di Austria harus diusut tuntas dan menyeluruh," kata Kurz sebagaimana dikutip Theguardian.com, Rabu (27/3). Dia merujuk pada Tarrant yang membantai 50 umat Islam yang tengah melaksanakan salat Jumat beberapa waktu lalu di dua masjid kawasan Christchurch.
 
"Penting supaya perangkat hukum tetap mandiri sehingga bisa menggunakan segala sumber daya untuk menyelidiki jaringan ini. Kegiatan kelompok ekstremis harus diungkap jelas," ujar Kurz.

Menurut juru bicara Kejaksaan Graz, Hansjoerg Bacher, penyelidikan terhadap Sellner adalah bagian dari pengungkapan dugaan pelanggaran transaksi keuangan.

"Tujuan dari penyelidikan ini adalah mengungkap hubungan antara Sellner dan pelaku teror Christchurch," kata Bacher. Namun Bacher menolak merinci kapan sumbangan itu diberikan, tapi menyatakan jumlahnya paling besar di antara penyumbang lain.

Bahkan menurut Bacher, penyelidikan itu didasarkan atas undang-undang anti teror Austria. Apalagi Tarrant dilaporkan sempat berkunjung ke Austria sebelum melakukan aksinya. Akan tetapi, Sellner menyangkal dia terlibat aksi teror Tarrant.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Rustam Agus
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper