Bisnis.com, JAKARTA - Hasil survei yang dirilis Vox Populi Research Center menunjukkan jarak elektabilitas pasangan calon presiden-calon wakil presiden nomor urut 01 Joko Widodo-Ma'ruf Amin unggul sebesar 20,5 persen dibandingkan dengan calon presiden-calon wakil presiden nomor 02 Prabowo Subianto-Sandiaga Uno.
Dalam rilisnya, Senin (25/3), disebutkan elektabilitas Jokowi-Ma'ruf sebesar 54,1 persen, Prabowo-Sandi sebesar 33,6 persen, dan yang belum menentukan pilihan 12,3 persen.
Survei Vox Populi tersebut juga menyebutkan sebagian besar publik merasa puas terhadap kinerja pemerintahan Jokowi yaitu sebesar 71,3 persen dan sebanyak 28,7 persen tidak puas.
Pembangunan infrastruktur menjadi program andalan Jokowi yang menjadi indikator kepuasan kinerja yaitu sebanyak 77,6 persen responden merasa puas dan 22,4 persen tidak puas dengan pembangunan infrastruktur.
Lalu indikator kedua kepuasan terhadap kinerja pemerintahan Jokowi adalah pemberantasan korupsi yaitu sebanyak 76,2 persen merasa puas, dan 23,8 persen tidak puas.
Indikator ketiga adalah hubungan internasional, yaitu sebanyak 72,4 persen responden menyatakan puas dan 27,6 persen tidak puas.
Dalam isu penegakan hukum sebanyak 71,7 persen responden merasa puas dan 28,3 persen tidak puas.
Dari isu pendidikan, sebanyak 71,2 persen responden menilai puas dan 28,8 persen tidak puas. Dalam isu kesehatan, 63,8 persen responden merasa puas dan 36,3 persen tidak puas.
Dalam hal perlindungan HAM, sebanyak 58,1 persen responden merasa puas dengan kinerja pemerintahan Jokowi dan 41,9 persen tidak puas.
Isu ekonomi seperti lapangan kerja dan harga pangan menjadi indikator paling rendah dalam tingkat kepuasan masyarakat terhadap kinerja pemerintahan Jokowi.
Dalam survei itu ditunjukkan bahwa tingkat kepuasan atas kinerja pemerintahan Jokowi dalam lapangan kerja hanya 48 persen dan 52 persen merasa tidak puas.
Di isu harga pangan, sebanyak 53,8 persen masyarakat tidak puas dan hanya 46,2 persen menilai puas atas kinerja pemerintahan Jokowi.
Survei tersebut dilakukan Vox Populi Research Center pada periode 5-15 Maret 2019 dengan "margin of error" survei sebesar 2,9 persen dengan tingkat kepercayaan 95 persen.
Survei itu menggunakan metode penelitian kuantitatif dengan jumlah sampel 1.200 responden yang dipilih secara acak bertingkat mewakili 34 provinsi. Pengumpulan data dilakukan dengan wawancara tatap muka menggunakan kuesioner.