Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Perwakilan Dagang AS-China Kembali Bertemu Pekan Depan

Perwakilan Dagang AS Robert Lighthizer serta Menteri Keuangan AS Steven Mnuchin merupakan bagian dari delegasi AS dalam perundingan dagang dengan China di Beijing, pekan depan.
Presiden AS Donald Trump berinteraksi dengan Presiden China Xi Jinping di Mar-a-Lago, Palm Beach, Florida, AS, 6 April 2017./.Reuters-Carlos Barria TPX
Presiden AS Donald Trump berinteraksi dengan Presiden China Xi Jinping di Mar-a-Lago, Palm Beach, Florida, AS, 6 April 2017./.Reuters-Carlos Barria TPX

Bisnis.com, JAKARTA -- Perwakilan Dagang AS Robert Lighthizer serta Menteri Keuangan AS Steven Mnuchin merupakan bagian dari delegasi Negeri Paman Sam yang akan hadir pada perundingan dagang dengan China di Beijing, 28-29 Maret 2019. 

Berdasarkan informasi dari Gedung Putih, agenda perundingan dagang akan dilanjutkan pada 3 April 2019, di mana Wakil Perdana Menteri (PM) China Liu He akan memimpin perbincangan di Washington.

Rencana kunjungan Liu menawarkan sedikit optimisme pada kelanjutan perundingan dagang antar kedua ekonomi terbesar di dunia ini. Dua putaran pertemuan ini dijadwalkan menyusul ditundanya agenda pertemuan tingkat tinggi antara Presiden AS Donald Trump dan Presiden China Xi Jinping, yang sejatinya digelar pada akhir Maret atau awal April 2019.
 
Pekan lalu, Presiden AS Donald Trump mengatakan penerapan tarif terhadap produk China akan dilanjutkan sampai dirinya yakin bahwa Beijing akan mematuhi semua perjanjian perdagangan.
 
"Kami akan menahan tarif untuk jangka waktu yang cukup panjang karena kami harus memastikan bahwa jika ada kesepakatan yang tercapai, China akan menepati janji mereka," tuturnya, seperti dilansir Bloomberg, Minggu (24/3/2019).
 
Pernyataan Trump ini telah mengaburkan prospek negosiasi pada pekan ini, yang sebelumnya diperkirakan mengarah pada penghapusan tarif jangka pendek yang diberlakukan kedua negara, yang nilainya sekitar US$360 miliar.
 
Trump juga sempat menyampaikan bahwa pembicaraan yang bertujuan untuk menyelesaikan perselisihan perdagangan  terus mengalami kemajuan dan kesepakatan akhir tampaknya mungkin dicapai. Perselisihan dagang antara kedua negara telah berlangsung selama kurang lebih delapan bulan dan Trump berjanji akan meredakan ketegangan dagang.
 
Pada perkembangan terbaru, Financial Times (FT), yang mengutip tiga narasumber, melaporkan bahwa China menolak untuk mengalah pada tuntutan AS untuk mengurangi pembatasan terhadap perusahaan teknologi.
 
Laporan FT menyatakan Beijing belum menawarkan konsensi berarti terhadap permintaan AS yang menginginkan China untuk menghentikan diskriminasi terhadap penyedia komputasi awan (cloud computing) asing, mengurangi batasan transfer data luar negeri, serta melonggarkan persyaratan bagi perusahaan untuk menyimpan data secara lokal.
 
"China membuat penawaran awal terkait perdagangan digital tapi AS menilai tawaran tersebut belum cukup," tulis FT mengutip seorang sumber, seperti dilansir Reuters.
 
FT juga menuliskan bahwa Negeri Panda kemudian dikabarkan menarik kembali tawaran tersebut setelah AS menuntut janji yang lebih berat, tanpa memberikan perincian lebih lanjut.
 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Nirmala Aninda
Editor : Annisa Margrit
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper