Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kerawanan Pilpres Pascapenghitungan Suara, Ini Saran ke TNI dan Polri

Titik rawan dalam Pemilu serentak 2019 terjadi sesudah hari pencoblosan selesai.
Pekerja menata kotak suara kardus di Gudang Logistik KPU Kota Tasikmalaya, Cibeurem, Jawa Barat, Jumat (1/2/2019)./ANTARA-Adeng Bustomi
Pekerja menata kotak suara kardus di Gudang Logistik KPU Kota Tasikmalaya, Cibeurem, Jawa Barat, Jumat (1/2/2019)./ANTARA-Adeng Bustomi

Bisnis.com, JAKARTA – Ketua MPR Zulkifli Hasan mengkhawatirkan titik rawan dalam Pemilu serentak 2019 terjadi sesudah hari pencoblosan selesai.

Menurutnya, pemicu titik rawan itu jika hasil penghitungan suara beda tipis. Sejumlah survei dan pengamat memperkirakan perbedaan suara antara pasangan Capres Jokowi-Ma;ruf Amien dengan Prabowo-Sandi tidak akan terpaut jauh.

“Saya tidak khawatir dari hari ini sampai 17 April nanti, tetapi sesuadah pemilu atau tanggal 20 itu yang saya khawatirkan,” ujarnya merujuk pada hasil penghitungan suara. Jika hasil penghitungan suara tipis dan keduanya mengklaim sama-sama menang di situ mulai titik rawannya,” kata wakil daerah asal Lampung itu kepada wartawan.

Oleh karena itu, kecurangan dalam pemilu harus dijadikan musuh bersama, ujarnya.

Menurutnya, selain menjadikan musuh bersama masyarakat juga harus turut menjaga pemilu yang jujur dan adil serta damai karena event lima tahunan itu merupakan perwujudan demokrasi yang harus sama-sama dihormati.

“Karena syarat pemilu itu damai itu sebagaimana Pasal 22E ayat 1 UUD 1945 Amandemen bahwa pemilihan umum dilaksanakan secara langsung, umum, bebas, rahasia, jujur, dan adil,” katanya.

Semenara itu, Anggota MPR Fraksi PKS Almuzzammil Yusuf mengingatkan media mainstream dan media sosial bisa melakukan gerakan secara bersama-sama mencegah kecurangan dalam pemilu.

"Kita jadikan kecurangan dalam pemilu sebagai musuh bersama sehingga Timses manapun takut untuk melakukan kecurangan," kata Muzammil dalam diskusi bersama wartawan dan pimpinan MPR Jumat lalu.

Almuzammil mengatakan saat ini terasa adanya kekhawatiran terjadinya kecurangan.
"Kekhawatiran terjadinya kecurangan dalam pemilu sangat terasa," katanya.

Dia menyontohkan keterlibatan aparat untuk pemenangan salah satu calon. Keterlibatan aparat itu sudah tersebar di media sosial dan perlu diklarifikasi di lapangan, ujarnya.

"Ini menimbulkan dan semakin menambah kecurigaan. Kita mengimbau polisi dan TNI untuk tetap netral," ujarnya.

"Jika Polri dan TNI tegas menyatakan netral maka saya yakin keamanan terjaga karena keduanya memegang kekuatan keamanan dan keselamatan negara ke depan," tambahnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Miftahul Ulum

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper