Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Dua Masjid Lokasi Penembakan Christchurch Kembali Dibuka

Dua Masjid Lokasi Penembakan Christchurch Kembali Dibuka
Aparat keamanan berjaga di Masjid Al Noor, TKP serangan terorisme di Christchurch, Selandia Baru./Reuters
Aparat keamanan berjaga di Masjid Al Noor, TKP serangan terorisme di Christchurch, Selandia Baru./Reuters

Bisnis.com, JAKARTA--Dua masjid yang menjadi lokasi penembakan massal di Christchurch, Selandia Baru, kembali dibuka, Sabtu (23/3).

Setelah dibuka, para korban yang selamat berada di antara orang-orang yang memasuki masjid pertama kali dan berdoa untuk para korban meninggal.

Di Masjid Al Noor, lokasi di mana lebih dari 40 korban terbunuh oleh seorang tersangka supremasi kulit putih, mulai beribadah kembali dengan pengamanan polisi bersenjata di lokasi.

Aden Diriye, yang kehilangan putranya berusia 3 tahun, Mucad Ibrahim, dalam serangan itu, kembali ke masjid bersama teman-temannya.

"Saya sangat senang," katanya setelah berdoa, dikutip dari Reuters, Sabtu (23/3/2019). “Allah itu baik bagi kita. Saya segera kembali setelah kami pulih, untuk berdoa. ”

Sebagian besar korban penembakan massal pada Jumat pekan lalu adalah migran atau pengungsi dari negara-negara seperti Pakistan, India, Malaysia, Indonesia, Turki, Somalia, Afghanistan, dan Bangladesh. Kematian mereka mengundang keprihatinan di seluruh dunia Islam.

Pangeran El Hassan bin Talal dari Yordania, yang mengunjungi masjid Al Noor, mengatakan serangan itu menyerang martabat manusia.

"Ini adalah momen kesedihan mendalam bagi kita semua, semua umat manusia," katanya.

Polisi menyatakan mereka juga membuka kembali masjid Linwood di dekatnya, masjid kedua yang juga diserang ketika salat Jumat pekan lalu.

Penembakan massal terjadi di masjid Al Noor dan masjid Linwood, Selandia Baru pada Jumat (15/3/2019). Peristiwa tersebut telah menewaskan 50 orang dan menyebabkan puluhan orang luka-luka.

Atas peristiwa tersebut, Perdana Menteri Selandia Baru Jacinda Ardern telah melarang kepemilikan semua jenis senjata api semi-otomatis bergaya militer dan senapan serbu (rifle) dalam undang-undang baru.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper