Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Ternyata Ma'ruf Amin Hampir Jadi Polisi, Begini Ceritanya!

Cawapres nomor urut 01 KH Ma'ruf Amin yang identik dengan citra religius dan menjdi tokoh dalam ilmu keagamaan ternyata pernah hampir menjadi seorang polisi.
KH Ma'ruf Amin saat debat cawapres di Hotel Sultan Jakarta pada Minggu (17/3/2019)./Antara-Wahyu Putro
KH Ma'ruf Amin saat debat cawapres di Hotel Sultan Jakarta pada Minggu (17/3/2019)./Antara-Wahyu Putro

Bisnis.com, JAKARTA — Cawapres nomor urut 01 KH. Ma'ruf Amin yang identik dengan citra religius dan menjadi tokoh dalam ilmu keagamaan ternyata pernah hampir menjadi seorang polisi.

"Saya pernah diberi tawaran untuk jadi polisi. Itu sekitar tahun 65, itu, dan saya dipanggil untuk jadi polisi," kata Ma'ruf saat berbincang santai dengan media di sela safari di Samarinda, Kalimantan Timur, Jumat (22/3/2019).

Hal itu disampaikan dalam keterangan resmi bidang media Tim Kampanye Nasional Jokowi-Ma'ruf Amin. 

Ketika itu, umur mantan Ketua Umum MUI dan Rais Aam PBNU ini masih menginjak 22 tahun pada 1965. Ma'ruf mengungkap bahwa panggilan sebagai anggota kepolisian itu sebenarnya merupakan peluang besar menjadi seorang polisi. Namun, panggilan itu ditolaknya.

Alasannya, nenek yang mengasuh Ma'ruf muda sejak ibunda meninggal, melarang Ma'ruf menjadi polisi. Sang nenek berharap cucunya mengikuti jalur karir keluarga untuk menjadi ulama dan kiai.

"Karena saya diasuh nenek saya, ibu sudah meninggal sejak SD kelas 4. Tapi nenek saya bilang kamu jangan jadi polisi, jadi kiai saja. Jadi saya jalurnya [hidup] jalur kiai, ulama," ucap Ma'ruf.

"Ayah saya kiai, keluarga kakek saya kiai, jadi memang saya menjadi keluarga kiai," ungkap Ma'ruf.

Seperti diketahui, Ma'ruf memiliki ikatan garis keturunan dengan ulama besar Indonesia asal Banten, Syekh Nawawi al-Bantani yang pernah menjadi Imam Masjidil Haram.

Sebab itulah akhirnya, ayahanda Ma'ruf yang juga seorang kiai mengirim Ma'ruf mondok untuk memperdalam ilmu agama di pesantren tradisional Tebu Ireng, Jombang, Jawa Timur.

Alhasil, pengetahuan tentang agama ini justru sanggup membawanya memiliki pengaruh besar untuk bangsa, dari mulai dari sebagai pengajar, menggagas pondasi lembaga syariah di Tanah Air lewat MUI, atau berkiprah di PBNU.

Bahkan, dirinya juga berkesempatan menjadi anggota DPR RI lewat PPP dan PKB, menjadi anggota DPRD utusan golongan, menjadi anggota Dewan Pertimbangan Presiden era Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), serta hingga kini menjadi cawapres dari capres petahana Joko Widodo.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Aziz Rahardyan
Editor : Saeno
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper