Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Langkah Boeing pada 737 Max, Ini Kata Eksekutif Muilenburg

Muilenburg : perangkat lunak yang diperbaharui untuk pesawat 737 MAX, yang pembuatannya dimulai setelah kecelakaan Lion Air di Indonesia akan diluncurkan "segera".
Pesawat Air Canada Boeing 737 Max 8 tampak terparkir di Toronto Pearson International Airport, Toronto, Kanada./Bisnis-Reuters-Chris Helgren
Pesawat Air Canada Boeing 737 Max 8 tampak terparkir di Toronto Pearson International Airport, Toronto, Kanada./Bisnis-Reuters-Chris Helgren

Bisnis.com, JAKARTA – Kepala Eksekutif Boeing Dennis Muilenburg, yang tengah menghadapi krisis paling dahsyat dalam masa jabatannya, pada Senin (18/3) mengatakan bahwa perusahaan memahami "banyak nyawa yang bergantung pada pekerjaan yang kami lakukan".

Pihaknya juga sedang mengambil sejumlah langkah guna "memastikan secara penuh" keselamatan pesawat Boeing jenis 737 MAX pasca-peristiwa mematikan.

Muilenburg menuturkan bahwa perangkat lunak yang diperbaharui untuk pesawat 737 MAX, yang pembuatannya dimulai setelah kecelakaan Lion Air di Indonesia akan diluncurkan "segera".

Para penyelidik yang menangani jatuhnya pesawat Boeing 737 MAX di Ethiopia menemukan kesamaan yang mencolok dalam segi penerbangan vital dengan pesawat yang jatuh di perairan Indonesia, menurut salah satu sumber kepada Reuters, menambah tekanan terhadap produsen pesawat terbesar di dunia tersebut.

Bencana jatuhnya pesawat milik maskapai Ethiopian Airlines delapan hari yang lalu menewaskan seluruh penumpang yang berjumlah 157 orang. Kejadian itu berujung pada tak-diterbangkannya Boeing 737 di seluruh dunia dan memicu penyelidikan besar-besaran terhadap industri penerbangan.

"Berdasarkan fakta dari kecelakaan Pesawat 610 Lion Air dan data yang tersedia dari kecelakaan Pesawat 302 milik maskapai Ethiopian Airlines, kami mengambil tindakan untuk memastikan secara penuh keselamatan Boeing 737 MAX," bunyi surat yang ditulis Muilenburg.

"Kami juga memahami dan menyayangkan tantangan yang dihadapi pelanggan kami dan masyarakat penerbangan yang disebabkan adanya larangan operasi penerbangan," kata dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Newswire
Editor : Miftahul Ulum
Sumber : Antara

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper