Bisnis.com, JAKARTA – Komisi Pemilihan Umum tidak akan mengundang para menteri pada debat selanjutnya demi menghindari konflik kepentingan. Keputusan ini sesuai dengan harapan tim sukses Prabowo-Sandi.
Direktur Relawan Badan Pemenangan Nasional (BPN) Ferry Mursyidan Baldan mengatakan bahwa sejak awal timnya tidak menginginkan kehadiran menteri. Hal ini karena kebanyakan dari mereka tim sukses lawan politiknya.
“Hanya diundang menteri yang terkait dengan aspek teknis tema saja. Kalau menteri-menteri yang lain yang tidak ada kaitannya biarkan saja jadi bagian yang diundang oleh tim,” katanya di Gedung KPU, Jakarta, Selasa (19/3/2019).
Ferry menjelaskan bahwa awalnya berharap tidak ada menteri yang hadir. Tapi setelah pembahasan dengan KPU dan tim sukses lawan, dia tidak masalah jika menteri yang diundang hanya sesuai dengan tema debat.
“Sehingga tidak ada kejadian kejadian yang tidak perlu misalnya yang [debat] kedua itu ada menteri yang maju [ikut perdebatan]. Itu kan disayangkan. Jadi biarkan lah urusan KPU dengan pendukung paslon,” jelasnya.
Beberapa hari setelah debat kedua pada 17 Februari lalu, beredar video kegaduhan saat istirahat debat melalui akun Twitter. Tayangan berdurasi 45 detik ini kemudian ramai di media sosial.
Dari tim Jokowi terlihat Direktur Program Arya Bima, dan Wakil Sekretaris Tim Raja Juli. Sementara tim Prabowo adalah Juru Bicara Ferdinand Hutahaean, Wakil Ketua Tim Priyo Budi Santoso, dan Wakil Ketua Jansen Sitindaon.
Menteri Luhut terekam di sana. Pimpinan KPU dan Bawaslu juga terlihat menenangkan suasana. Penyebab utamanya tim sukses tidak terima Joko Widodo menyerang pribadi Prabowo Subianto dengan membahas kepemilikan lahan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel