Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Tanggapi Celotehan Senator Fraser Anning, Menlu Retno Panggil Dubes Australia

Menteri Luar Negeri Retno Marsudi memanggil Duta Besar Australia untuk Indonesia, Gary Quinlan untuk menanggapi pernyataan kontroversial salah satu senator Negeri Kanguru, Fraser Anning, terkait serangan teror di dua masjid Christchurch, Selandia Baru
Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Arrmanatha Nasir memberikan keterangan kepada wartawan saat jumpa pers di Jakarta, Selasa (12/3/2019)./ANTARA-Kemal Fasha
Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Arrmanatha Nasir memberikan keterangan kepada wartawan saat jumpa pers di Jakarta, Selasa (12/3/2019)./ANTARA-Kemal Fasha

Bisnis.com, JAKARTA - Menteri Luar Negeri Retno Marsudi memanggil Duta Besar Australia untuk Indonesia, Gary Quinlan untuk menanggapi pernyataan kontroversial salah satu senator Negeri Kanguru, Fraser Anning terkait serangan teror di dua masjid Christchurch, Selandia Baru pada Senin (18/3/2019).

Dalam siaran persnya yang dikeluarkan pada Jumat (15/3/2019), senator Anning pertama-tama menyatakan penolakannya pada segala bentuk kekerasan. "Saya benar-benar menentang segala bentuk kekerasan dalam komunitas kami, dan saya benar-benar mengutuk tindakan pria bersenjata itu," terangnya.

Namun, pada kalimat berikutnya, pria yang duduk di parlemen Australia ini justru menerangkan bahwa serangan yang terjadi adalah buah dari ketakutan yang semakin besar atas kehadiran Muslim yang meningkat di Australia dan Selandia Baru.

Ia mengklaim bahwa penyebab sebenarnya penembakan brutal yang menewaskan 50 orang tersebut terkait dengan kebijakan imigrasi Selandia Baru."Penyebab sesungguhnya pertumpahan darah di jalanan Selandia Baru hari ini adalah program imigrasi yang mengizinkan para fanatik muslim untuk bermigrasi ke Selandia Baru."

Menanggapi hal tersebut, juru bicara Kemlu RI Arrmanatha Nasir menyatakan Indonesia mengecam pernyataan yang dikeluarkan oleh Anning dan menegaskan bahwa pandangan yang dikemukakan Anning adalah hal yang picik.

"Hal ini sesuatu yang kita kecam sangat keras. Tadi pagi Bu Menlu telah memanggil Dubes Australia untuk Indonesia. Dalam pertemuan ini Bu Menlu mengecam dengan keras pernyataan keras Senator Australia," ungkap Arrmanatha kepada wartawan di Jakarta, Senin (18/3/2019).

"Pernyataan tersebut menunjukkan ketidakmengertian senator tersebut soal Islam dan damainya Islam," sambung Arrmanatha.

Dalam pertemuan dengan Dubes Australia, Indonesia juga mengemukakan pandangan bahwa mengaitkan terorisme dan kekerasan dengan Islam maupun agama lainnya merupakan pandangan yang picik dan tidak benar

"Pemikiran yang disampaikan oleh senator Australia ini, tidak memiliki tempat di dunia modern, baik itu di Australia, Indonesia, maupun tempat lain di dunia," tegas Arrmanatha.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Sutarno

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper