Bisnis.com, JAKARTA — Kekesalan Presiden Joko Widodo terkait ekspor dan investasi Indonesia yang 'loyo' akibat dinilai kalah bersaing, menghasilkan wacana dibentuknya Kementerian Ekspor dan Kementerian Investasi.
Hal ini Jokowi sampaikan dalam acara Peresmian Pembukaan Rapat Koordinasi Nasional Investasi 2019 di Indonesia Convention Exhibition (ICE), Bumi Serpong Damai (BSD), Tangerang, Selasa (12/3/2019).
Menanggapi hal tersebut, Wakil Ketua TKN Jokowi-Ma'ruf yang sekaligus Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia, Rosan P Roeslani, menyebut bahwa tidak ada salahnya ide tersebut dilaksanakan dalam rangka mendorong pertumbuhan ekonomi Indonesia.
"Kita lihat begini, pertumbuhan nasional kita ini, itu penunjangnya yang diharapkan bisa mendorong memang investasi dan ekspor," jelas Rosan ketika ditemui Bisnis di Posko Cemara TKN Jokowi-Ma'ruf, Kamis (14/3/2019).
"Tentunya banyak terobosan-terobosan yang kita lakukan dengan harapan bisa mendorong investasi meningkat. Karena kontribusi investasi terhadap pertumbuhan di Indonesia itu 34% sampai 35%," tambahnya.
Sebab itulah Rosan menilai, memang dibutuhkan kementerian tersendiri untuk memberikan fokus dalam hal ekspor maupun investasi Indonesia, yang disebut Jokowi kalah bersaing dari negara seperti Vietnam, Thailand, dan Malaysia.
"Kalau kita harapkan dari yang lain, itu mungkin pertumbuhannya akan lebih lama. Apa yang perlu dilakukan kebijakan untuk mendorong investasi dan ekspor ini. Apa perlu ada kementerian tersendiri? Ya, kenapa tidak?," jelasnya.
"Intinya investasi dan ekspor kita maju, dan saya yakin sekali pak Jokowi sudah menganalisa ini secara mendalam, yang penting investasi dan ekspor kita meningkat," tutupnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel