Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

70 Tahun Indonesia-Inggris, Ini Sejumlah Kerja Sama Strategis Yang Telah Dibangun!

Tahun ini, Indonesia dan Inggris genap menjalin hubungan diplomatik selama 70 tahun. Kedua negara telah bermitra dengan cukup erat melalui kerja sama di hampir seluruh aspek kehidupan seperti bisnis, pendidikan, lingkungan hidup, hingga pertukaran budaya.
Wakil Menteri Luar Negeri Abdurrahman M. Fachir (kiri) berjabat tangan dengan Duta Besar Inggris untuk Indonesia Moazzam Malik usai meresmikan rangkaian acara perayaan 70 tahun hubungan diplomatik Indonesia dan Inggris di Kedutaan Besar Inggris, Jakarta, Selasa (12/3/2019).
Wakil Menteri Luar Negeri Abdurrahman M. Fachir (kiri) berjabat tangan dengan Duta Besar Inggris untuk Indonesia Moazzam Malik usai meresmikan rangkaian acara perayaan 70 tahun hubungan diplomatik Indonesia dan Inggris di Kedutaan Besar Inggris, Jakarta, Selasa (12/3/2019).

Bisnis.com, JAKARTA - Tahun ini, Indonesia dan Inggris genap menjalin hubungan diplomatik selama 70 tahun. Kedua negara telah bermitra dengan cukup erat melalui kerja sama di hampir seluruh aspek kehidupan seperti bisnis, pendidikan, lingkungan hidup, hingga pertukaran budaya.

Duta Besar Inggris untuk Indonesia Moazzam Malik mengatakan bahwa hubungan erat antara Indonesia dengan Inggris yang sudah terjalin cukup erat akan dikembangkan dengan komitmen yang saling menguntungkan.

"Saya kira Indonesia adalah negara yang sangat berpotensi untuk masa depan, tetapi untuk mencapai potensinya butuh kerjasama dengan negara maju seperti Inggris. Kami berkomitmen untuk menjalin kerjasama yang saling menguntungkan dengan Indonesia," ujarnya dalam konferensi pers di Kedutaan Besar Inggris, Jakarta, Selasa (12/3/2019).

Malik juga menyampaikan bahwa kemitraan yang dibangun antara kedua negara bukan sekedar hubungan antar pemerintahan, dia mengutarakan bahwa ke depan keterkaitan antara masyarakat Indonesia dan Inggris yang memiliki beberapa kesamaan akan terus didorong.

Dari aspek budaya dan pariwisata, Indonesia dan Inggris sama-sama memiliki kontribusi bagi satu sama lain. 

Malik mengatakan sampai dengan 2018 ada sekitar 391.820 wisatawan Inggris yang berkunjung ke Indonesia. Jumlah ini lebih banyak dari wisatawan asal Amerika Serikat, Eropa, bahkan lebih tinggi dari jumlah gabungan wisatawan asal Timur Tengah dan Afrika.

Kedua negara juga memiliki demografis masyarakat yang beragam, multi agama, dan menjunjung nilai toleransi. Inggris dan Indonesia juga merupakan negara maritim dengan kekuatan kerjasama angkatan laut yang erat.

Di sisi lain, budaya pop seperti musik, film, makanan, minuman, sepak bola hingga tren motif Union Jack (bendera Inggris) menjadi sejumlah faktor yang semakin mempererat hubungan antara Inggris dan Indonesia.

Menurut Malik, hingga saat ini sudah ada banyak kemajuan dari hubungan diplomatis Inggris dengan Indonesia, salah satunya di bidang bisnis, investasi dan perdagangan yang saling menguntungkan bagi kedua negara.

"British Chamber of Commerce memperkirakan akan ada 1 juta lapangan kerja yang akan diciptakan oleh perusahaan Inggris di Indonesia dan masih ada banyak prospek yang dapat digali di masa depan," katanya.

Meski demikian masih ada beberapa tantangan yang harus dihadapi untuk mengembangkan potensi kemitraan antara Inggris dan Indonesia.

Di hadapan, Wakil Menteri Luar Negeri Abdurrahman M. Fachir, Malik menyampaikan bahwa ada beberapa hal yang dikeluhkan oleh investor Inggris seperti keterbukaan daftar negatif investasi serta akses penerimaan pekerja asing di Indonesia.

"Indonesia perlu pekerja asing untuk inovasi dan akses keterampilan yang dibutuhkan. Masih ada pula beberapa regualsi yang perlu diperhatikan, kami sedang diskusikan dengan mitra kami di pemerintahan Indonesia," katanya.

Wakil Menteri Luar Negeri Abdurrahman M. Fachir mengatakan bahwa saat ini ada lima faktor yang menjadi fokus kemitraan antara Indonesia dan Inggris.

Fachir menyampaikan bahwa pihaknya saat ini tengah meneruskan pembahasan mengenai keterkaitan kerjasama perdagangan dan pelestarian lingkungan hidup. Dia menyinggung soal perdagangan kayu Indonesia ke Inggris pasca Brexit.

"Dengan Uni Eropa, Indonesia sudah memiliki Forest Law Enforcement Governance and Trade yang dilaksanakan dalam bentuk Voluntary Partnership Agreements (VPAs). Mudah-mudahan apapun yang terjadi antara Inggris dan Uni Eropa tidak akan memberikan pengaruh berarti," ujar Fachir.

Selain kedua faktor tersebut, kemitraan pada investasi, pendidikan dan keberagaman akan terus didorong untuk menciptakan kemitraan yang saling menguntungkan.

Pada saat yang sama Fachri juga sempat bergurau agar Inggris dapat segera membebaskan kewajiban visa bagi wisatawan Indonesia yang disambut tepuk tangan dari para tamu undangan.

Rangkaian acara perayaan kemitraan bilateral ini akan dimeriahkan dengan sejumlah agenda sepanjang tahun ini. Mulai dari pagelaran budaya Indonesia di London, perayaan ulang tahun Ratu Inggris di Jakarta, serta agenda-agenda lainnya.

Pekan lalu, British Library diketahui telah mengembalikan 75 naskah kuno milik Keraton Yogyakarta yang selama ini tersimpan di Inggris. 75 manuskrip dengan lebih dari 30.000 halaman tersebut diserahkan kepada Sri Sultan Hamengku Buwono X setelah sebelumnya didigitalisasi. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Nirmala Aninda
Editor : Fajar Sidik

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper