Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Jabar Kejar Pajak Kendaraan Tidak Daftar Ulang

Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) Jawa Barat diminta mulai menyisir kembali potensi pajak dari Kendaraan Tidak Melakukan Daftar Ulang (KTMDU).
Loket Samsat/setkab.go.id
Loket Samsat/setkab.go.id

Bisnis.com, BANDUNG--Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) Jawa Barat diminta mulai menyisir kembali potensi pajak dari Kendaraan Tidak Melakukan Daftar Ulang (KTMDU).

 

Sekda Jabar Iwa Karniwa mengatakan Bapenda harus mulai mengejar potensi KTMDU seiring dengan semakin membaiknya layanan bagi wajib pajak di Jabar. "Layanan sekarang sudah makin baik, misalnya dengan kerjasama Bukalapak. Tapi urusan kendaraan yang menunggak harus dibereskan Pak Hening [Kepala Bapenda Jabar Hening Widiatmoko ] dan jajaran," katanya dihubungi, Senin (4/3/2019).

 

Menurutnya di Jabar saat ini tercatat kurang lebih 3 juta KTMDU merupakan potensi pajak yang tinggi guna mendorong target pendapatan asli daerah (PAD) di 2019 dan 2020 mendatang. "Era sekarang harus ada peningkatan pendapatan, karena kalau secara sistem [layanan] Bapenda kita sudah terbaik se-Indonesia," ujarnya.

 

Iwa menuturkan penyisiran KTMDU paling tidak dilakukan pada dua sumber yang selama ini belum terkoordinasikan. Pertama kendaraan-kendaraan kredit yang pemiliknya menunggak pajak kemudian disita oleh pihak leasing. "Saya minta dikoordinasikan dengan leasing segera supaya pendapatan bisa meningkat," katanya.

 

Pihaknya mengaku data KTMDU yang berada dalam penyitaan leasing kemungkinan besar, namun Bapenda menurutnya diminta bisa segera mendapatkan angka riil kendaraan roda dua maupun empat yang ada. "Data ini bisa jadi signifikan sebagai potensi pendapatan, sekaligus kita menurunkan angka KTMDU," tuturnya.

 

Bapenda juga diminta untuk melakukan koordinasi terus menerus agar upaya menggali potensi pajak KTMDU ini bisa turut melibatkan aparat kewilayahan paling bawah hingga tingkat RT dan RW. Iwa mendorong agar untuk menggerakan aparat tersebut, Bapenda bisa bekerjasama dengan Polda Jabar agar ada koordinasi hingga tingkat polsek dan Babinkamtibmas. 

 

"Masih ada sejumlah daerah yang tingkat wajib pajaknya tidak membayar pajak tinggi. Saya minta koordinasikan segera dengan Polda Jabar dan pihak lainnya. Sehingga diharapkan yang bayar pajak semakin meningkat," katanya.

 

Jabar sendiri menargetkan perkiraan pendapatan daerah tahun 2019 sebesar Rp34,882 Triliun lebih. Terjadi kenaikan sebesar Rp2,921 Triliun lebih atau naik 9,14% dibandingkan dengan target pada APBD murni 2018 sebesar Rp31,961 Triliun lebih.

 

“Pendapatan daerah tersebut bersumber dari Pendapatan Asli Daerah (PAD) yang diperkirakan sebesar Rp19,765 Triliun, naik 12,40% dibandingkan target pada APBD murni 2018 sebesar Rp17,584 Triliun,” tuturnya.

 

Terpisah, Gubernur Jabar Ridwan Kamil mengaku pihaknya terus mendorong agar layanan publik seperti pembayaran pajak kendaraan terus berinovasi guna memudahkan wajib pajak. Pihaknya juga sedang bereksperimen untuk mendatangi masyarakat secara langsung dalam melakukan pelayanan. "Negara harus hadir atau datang bukan selalu warga yang datang," ujarnya.

 

Salah satu implementasinya yaitu dengan menerapkan inovasi layanan Samsat J'Bret atau Samsat Jawa Barat Ngabret. Lewat layanan ini warga bisa dengan mudah melakukan pembayaran Pajak Kendaraan Bermotor (PKB) tahunan. 

 

“Pembayaran PKB Tahunan Provinsi Jawa Barat Wilayah Hukum Polda Jawa Barat kini bisa dilakukan di Polsek bahkan minimarket atau gerai modern channel yaitu Indomaret dan Alfamart,” katanya.

 

Selain itu, Samsat J’Bret juga melayani pembayaran PKB melalui jaringan kantor atau teller bank bjb dan jaringan elektronik, yaitu ATM, SMS, dan bjb digi; e-commerce di Tokopedia dan Bukalapak; fintech di Kaspro, serta Channel Payment Point Online Bank (PPOB).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Rustam Agus
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper