Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Iran Desak India dan Pakistan Menahan Diri Terkait Sengketa Kashmir

Media India mengutip para pejabat negeri tersebut yang mengatakan bahwa antara 200 dan 300 orang tewas dalam serangan udara India terhadap "apa yang diduga sebagai kamp milisi di seberang perbatasan antara India dan Pakistan" di daerah sengketa Kashmir pada Selasa pagi.
Warga Pakistan mengibarkan bendera di Lahore, Pakistan 27 Februari 2019. REUTERS - Mohsin Raza
Warga Pakistan mengibarkan bendera di Lahore, Pakistan 27 Februari 2019. REUTERS - Mohsin Raza

Bisnis.com, JAKARTA - Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Iran Bahram Qasemi pada Selasa (26/2/2019) menyeru India dan Pakistan agar menahan diri dan melakukan upaya untuk meredakan ketegangan.

"Iran, sebagai salah satu korban terorisme, percaya bahwa kerja sama menyeluruh tanpa diskriminasi oleh semua negara di dunia adalah satu-satunya cara memerangi terorisme dan ekstremisme," kata Qasemi.

Sebagaimana dikutip Kantor Berita Iran, IRNA, yang dikutip dari Antara di Jakarta, Rabu (27/2/2019), Qasemi mendesak Islamabad dan New Delhi agar merundingkan penyelesaian damai bagi sengketa mereka.

Media India mengutip para pejabat negeri tersebut yang mengatakan bahwa antara 200 dan 300 orang tewas dalam serangan udara India terhadap "apa yang diduga sebagai kamp milisi di seberang perbatasan antara India dan Pakistan" di daerah sengketa Kashmir pada Selasa pagi.

Para pejabat senior Pakistan serta sejumlah pemimpin partai di negeri tersebut mengutuk serangan itu dan mengatakan Angkatan Bersenjata Pakistan siap mengirim balasan terhadap setiap jenis agresi terhadap negeri tersebut.

Perdana Menteri Pakistan Imran Khan dijadwalkan mengadakan pertemuan luar biasa Kabinet pada Selasa malam untuk mengkaji ketegangan militer dengan India, kata media Pakistan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Newswire
Editor : Akhirul Anwar
Sumber : Antara

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper