Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pompeo Minta India dan Pakistan Menahan Diri

Menteri Luar Negeri AS, Mike Pompeo mendesak India dan Pakistan untuk menghindari "kemungkinan tindakan militer lebih lanjut" menyusul peningkatan ketegangan antara dua negara bertetangga di Asia Selatan itu.
Mike Pompeo/reuters
Mike Pompeo/reuters

Bisnis.com, JAKARTA - Menteri Luar Negeri AS, Mike Pompeo mendesak India dan Pakistan untuk menghindari "kemungkinan tindakan militer lebih lanjut" menyusul peningkatan ketegangan antara dua negara bertetangga di Asia Selatan itu.

Pernyataan Pompeo keluar sehari setelah Pakistan mengatakan pihaknya memiliki hak untuk membalas serangan udara India di desa Jaba di Pakistan utara. Wilayah itu terletak sekitar 10 km arah barat perbatasan dengan Kashmir yang dikuasai Pakistan.

Sebanyak empat orang, termasuk dua anak-anak, tewas dan tujuh lainnya cidera kemarin akibat baku tembak antara pasukan India dan Pakistan di distrik Kotli yang dikelola pemerintah Kashmir.

Di tengah meningkatnya ketegangan kedua negara Pompeo mengadakan pembicaraan terpisah dengan para menteri luar negeri India dan Pakistan.

"Saya menyatakan kepada kedua menteri bahwa kami mendorong India dan Pakistan untuk menahan diri, dan menghindari eskalasi dengan cara apa pun," kata Pompeo dalam sebuah pernyataan yang dikeluarkan di Washington, DC sebagaimana dikutip Reuters, Rabu (27/2/2019).

"Saya juga mendorong kedua menteri untuk memprioritaskan komunikasi langsung dan menghindari aktivitas militer lebih lanjut," tambahnya.

Pakistan mengatakan 'akan membalas' serangan India di wilayahnya. Sedangkan

Menteri Luar Negeri India Vijay Gokhale mengatakan "tindakan pre-emptive non-militer" itu menargetkan kamp pelatihan kelompok bersenjata Jaish-e-Muhammad (JeM). Kelompok itu mengklaim melakukan serangan bunuh diri awal bulan ini yang menewaskan 42 personel pasukan keamanan India sehingga kian memanaskan hubungan kedua negara.

"Dalam operasi ini, sejumlah besar teroris JeM, pelatih, komandan senior dan kelompok-kelompok jihad yang sedang dilatih untuk tindakan [bunuh diri] tewas," kata Gokhale kepada wartawan di New Delhi.

Akan tetapi Pakistan membantah klaim tersebut dengan mengatakan bahwa India telah "berbohong" dan tidak ada korban yang terjadi dari serangan itu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Nancy Junita
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper