Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Ekonomi Hong Kong Diprediksi Melambat 2019, Ini Penekanannya

Pertumbuhan ekonomi Hong Kong diperkirakan melambat tahun ini akibat pelemahan pasar properti dan dampak dari ketegangan perdagangan antara China dengan Amerika Serikat.
Terminal kontainer Pelabuhan Hong Kong/Reuters-Bobby Yip
Terminal kontainer Pelabuhan Hong Kong/Reuters-Bobby Yip

Bisnis.com, JAKARTA -- Pertumbuhan ekonomi Hong Kong diperkirakan melambat tahun ini akibat pelemahan pasar properti dan dampak dari ketegangan perdagangan antara China dengan Amerika Serikat.

Perkiraan ini juga mempengaruhi anggaran pemerintah yang lebih rendah jika dibandingkan dengan tahun lalu.

Menteri Keuangan Hong Kong Paul Chan mengatakan pertumbuhan ekonomi 2019 diperkirakan pada kisaran 2% - 3%, menyusul realisasi pertumbuhan pada 2018 sebesar 3%, lebih rendah dari sekitar 3,8% pada 2017

Sepanjang kuartal IV/2018, produk domestik bruto (PDB) tumbuh 1,3% secara tahunan sementara output terkontraksi jika dibandingkan dengan realisasi pada kuartal ketiga tahun lalu.

"Sebagai ekonomi kecil yang sangat terbuka, Hong Kong rentan terhadap hambatan ekonomi selama beberapa bulan terakhir. Sebagaimana dibuktikan dengan pertumbuhan serta kepercayaan perusahaan yang menurun terhadap prospek masa depan," ujar Chan melalui pernyataan resmi, seperti dikutip oleh Bloomberg, Rabu (27/2/2019).

Terkait anggaran baru, Chan menekankan kehati-hatian pada prospek ekonomi global dan Hong Kong, sambil melihat ke depan untuk peluang bisnis besar di sekitar Hong Kong sebagai roda penggerak dalam pengembangan Greater Bay Area yang dipelopori oleh China.

Chan juga menyoroti potensi Hong Kong sebagai platform penyelesaian sengketa terhadap inisiatif Belt and Road yang lebih luas dengan mengalokasikan HK $150 juta untuk mendukung pembangunan.

Di bidang perpajakan, Chan memperkenalkan pengurangan pajak sebesar 75% untuk pendapatan dan pajak berdasarkan penilaian aaset pribadi hingga maksimum HK $20.000 untuk tahun ini,.

Kebijakan ini menguntungkan sekitar 1,91 juta wajib pajak dan mengurangi pendapatan pemerintah sebesar HK $17 miliar. Itu cap yang lebih rendah dari HK $30.000 pada tahun lalu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Nirmala Aninda

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper