Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Ma'ruf Amin : 5 Kartu Sakti Jokowi Kunci Indonesia Maju

Cawapres nomor urut 01 KH Ma'ruf Amin menyebut sebanyak lima "Kartu Sakti" sebagai program pemerintahan lanjutan petahana Joko Widodo, merupakan kunci majunya Indonesia.
Calon Wakil Presiden nomor urut 01 Maruf Amin: 5 Kartu Sakti Jokowi Kunci Indonesia Maju/ANTARA-Raisan Al Farisi
Calon Wakil Presiden nomor urut 01 Maruf Amin: 5 Kartu Sakti Jokowi Kunci Indonesia Maju/ANTARA-Raisan Al Farisi

Bisnis.com, JAKARTA — Cawapres nomor urut 01 KH Ma'ruf Amin menyebut sebanyak lima "Kartu Sakti" sebagai program pemerintahan lanjutan petahana Joko Widodo, merupakan kunci majunya Indonesia.

Sebelumnya, dalam acara Konvensi Rakyat bertajuk "Optimisme Indonesia Maju" Jokowi memamerkan lima kartu sakti. Kelima kartu dimaksud yaitu Kartu Indonesia Sehat (KIS) dan Kartu Indonesia Pintar (KIP) yang sudah berjalan dan akan ditingkatkan, ditambah tiga kartu baru, KIP Kuliah, Kartu Sembako Murah, dan Kartu Pra Kerja.

"Ini semua di dalam rangka cita-cita kita ingin membuat Indonesia maju. Indonesia maju itu kan tergantung kuncinya pada manusia," ungkap Kiai yang kini menginjak usia 75 tahun ini ketika mengunjungi Kuningan, Jawa Barat, Selasa (26/2/2019).

"Manusia Indonesia yang sehat, kemudian cerdas, kemudian juga produktif, dan berakhlak mulia. Karena itu kita bisa membangun, melindungi jiwanya, dan badannya masyarakat Indonesia ini sepanjang hayatnya dari mulai di dalam kandungan, jadi bukan mulai dari lahir, mulai kandungan sampai ke liang lahat," tambah Kiai Ma'ruf.

Mantan Rais Aam PBNU dan Ketua Umum MUI ini percaya bahwa kelima kartu sakti tersebut merupakan cerminan pengembangan sumber daya manusia (SDM) sebagai program prioritas pihaknya apabila terpilih.

Selain itu, Ma'ruf pun yakin dengan kesuksesan dua kartu sakti yang sudah berjalan, pemerintah berikutnya akan berusaha mewujudkan tiga kartu sakti lainnya. Sebab, telah memiliki pengalaman, sehingga tinggal melengkapi dan mengembangkan agar lebih baik.

"Saya kira itu merupakan kelengkapan dari kartu-kartu sebelumnya. Nah, kenapa itu tidak disekaliguskan, tentu karena kan harus bertahap. Pelaksanaannya tidak mudah untuk bagaimana mengaplikasikan program-program itu secara tepat," ucapnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Aziz Rahardyan
Editor : Saeno
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper