Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

PBOC Dorong Lembaga Keuangan Manfaatkan Perpetual Bond

Bank Sentral China (PBOC) mengumumkan jenis operasi pasar terbaru yang bertujuan untuk mendorong lembaga keuangan untuk menerbitkan perpetual bond. 
/Reuters
/Reuters

Bisnis.com, JAKARTA -- Bank Sentral China (PBOC) mengumumkan jenis operasi pasar terbaru yang bertujuan untuk mendorong lembaga keuangan untuk menerbitkan perpetual bond. Hal itu dilakukan guna meningkatkan permodalan lembaga keuangan.

PBOC akan menukar perpetual bond sebesar 1,5 miliar yuan atau US$223 juta dengan tagihan atas surat berharga bertenor 1 tahun dengan kupon sebesar 2,45%.

Melalui pengumuman yang dipublikasikan pada situs resmi PBOC, pihak bank sentral sudah menerbitkan perpetual bond senilai 40 miliar yuan.

Bank sentral berharap agar perusahaan pemberi pinjaman dapat mengikuti langkah ini sebagai upaya memenuhi kebutuhan modal yang lebih besar.

Pemerintah juga sudah mendorong lembaga keuangan untuk mengalihkan pinjaman informal ke neraca resmi, namun ada risiko kerugian dari kredit macet yang meningkat seiring dengan perlambatan ekonomi.

"Masih banyak pekerjaan yang harus dilakukan untuk meningkatkan modal bank dan dengan menjual perpetual bond adalah cara yang tepat," kata PBOC Deputy Governor Pan Gongsheng, seperti dikutip oleh Bloomberg, Rabu (20/2/2019).

Yang Yewei, seorang analis fixed income di Southwest Securities Co., mengatakan bahwa swap tagihan bank sentral atau central bank bills swap (CBS) masih sangat kecil nilainya jika dibandingkan dengan perpetual bond senilai 40 miliar yuan yang diterbitkan bank sentral.

Operasi ini masih bersifat uji coba pasar dan menurut Yang, masih akan ada banyak instrumen lainnya dari bank sentral.

"Operasi CBS sebenarnya memiliki dampak yang sangat kecil terhadap likuiditas," ujar Yang.

PBOC menerangkan, penjual utama (primary dealer) akan dikenakan biaya 0,25% untuk pelaksanaan penjualan bond. 

Menurut Yang ketentuan ini cukup menguntungkan dan menunjukkan kesediaan bank sentral untuk mendukung pasar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Nirmala Aninda
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper