Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Cawapres Sandi Kritik Penyelenggaraan Debat Kedua, Ini Evaluasinya

Calon Wakil Presiden Sandiaga Uno mengkritik penyelenggaraan debat kedua. Banyak masukan yang perlu dievaluasi dan menjadi catatan untuk debat selanjutnya.
Sandiaga Uno. JIBI/Bisnis/Jaffry Prabu Prakoso
Sandiaga Uno. JIBI/Bisnis/Jaffry Prabu Prakoso

Bisnis.com, JAKARTA – Calon Wakil Presiden Sandiaga Uno mengkritik penyelenggaraan debat kedua. Banyak masukan yang perlu dievaluasi dan menjadi catatan untuk debat selanjutnya.

Sandi mengatakan bahwa hal yang pertama harus ditinjau ulang oleh penyelenggara adalah masalah durasi. Perlu dibuat debat yang tidak membosankan, efektif, dan sampai pesannya.

“Pertama, saya hadir di Cibinong [Jawa Barat]. Yang bisa saya tangkap bahwa proses debat menarik mungkin untuk kalangan di masyarakat di bawah situ di 10 menit pertama,” katanya di Jakarta, Senin (18/2/2019).

Poin kedua, lanjutnya, penonton yang menyaksikan langsung di lokasi acara terlalu banyak. Ini membuat pemirsa televisi merasa terganggu dengan gaduhnya suasana di studio.

Ini terlihat dari terlalu seringnya moderator harus menyetop teriakan pendukung. Oleh karena itu dia akan memerintahkan tim sukses untuk bicarakan ini dengan Komisi Pemilihan Umum (KPU).

“50 orang saja cukup untuk membantu memberikan materi maupun dukungan dari keluarga dan sebagainya,” jelasnya.

Sandi juga menyampaikan bahwa penyelenggaraan acara tidak perlu terlalu mewah karena uang negara masih bisa digunakan untuk keperluan lainnya.

Tujuan prioritas debat adalah untuk membantu masyarakat dalam menentukan pilihannya dari pemaparan visi misi.

Evaluasi terakhir yakni dihapuskannya pertanyaan debat. Hasil pantauannya ketika nonton bareng dengan masyarakat di Cibinong, bahwa publik tidak menangkap esensi pertanyaan dari panelis.

“Sampaikan saja apa yang menjadi program visi kita dan saling bertanya untuk masing-masing topik. Misalnya pendidikan apa yang menjadi visi misi Indonesia Menang Prabowo-Sandi dan silakan dipertanyakan atau dikritisi. Di situlah tentang debat yang sesungguhnya,” ucapnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Akhirul Anwar

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper