Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Ungkap Elektabilitas Prabowo-Sandi hanya Kalah 3,9 Poin dari Jokowi-Ma'ruf Amin, Indomatrik Tegaskan tak Didanai Prabowo

Indomatrik membantah bahwa survei elektabilitas calon presiden dan wakil presiden yang dilakukan lembaganya dibiayai oleh Badan Pemenangan Nasional Prabowo Subianto - Sandiaga Uno.
Ilustrasi sosialisasi Debat Kedua Calon Presiden Pemilu 2019 yang digelar di Hotel Sultan Jakarta, Minggu (17/2/2019) dengan tema: Energi dan Pangan, Sumber Daya Alam dan Lingkungan Hidup, serta Infrastruktur./Istimewa
Ilustrasi sosialisasi Debat Kedua Calon Presiden Pemilu 2019 yang digelar di Hotel Sultan Jakarta, Minggu (17/2/2019) dengan tema: Energi dan Pangan, Sumber Daya Alam dan Lingkungan Hidup, serta Infrastruktur./Istimewa

Bisnis.com, JAKARTA - Indomatrik membantah bahwa survei elektabilitas calon presiden dan wakil presiden yang dilakukan lembaganya dibiayai oleh Badan Pemenangan Nasional Prabowo Subianto - Sandiaga Uno.

Direktur Riset Indomatrik Husin Yazid mengatakan seluruh biaya survei ditanggung oleh Indomatrik. “Semua biaya survei kami keluarkan sendiri,” katanya Sabtu (16/2/2019).

Husin mengatakan biaya survei Indomatrik berasal dari unit usaha yang dimiliki oleh lembaga survei tersebut. Dia tak menjelaskan detail unit usaha yang dimiliki Indomatrik itu.

Indomatrik belakangan mendapat sorotan setelah mengeluarkan hasil survei elektabilitas calon presiden dan wakil presiden 2019.

Hasilnya, selisih tingkat keterpilihan pasangan Joko Widodo-Ma’ruf Amin dan Prabowo Subianto-Sandiaga Uno hanya terpaut tipis.

Jokowi-Ma’ruf mendapatkan suara 47,97 persen sementara pasangan Prabowo-Sandiaga 44,04 persen, atau hanya terpaut 3,93 poin. Hasil survei itu berbeda jauh dari rilis lembaga survei kebanyakan yang menempatkan selisih kedua pasangan itu sekitar 20 persen.

Hasil survei itu lantas diragukan kubu capres inkumben Jokowi. Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP) M. Romahurmuziy salah satunya.

"Saya kok ragu, mereka ini survei lapangan atau imajinasi mereka," kata Romahurmuziy seperti dikutip Antara, Jumat (15/2/2019).

Menurut Rommy, bisa jadi hasil survei itu untuk menyenangkan Pasangan Calon Presiden dan Wakil Presiden RI Prabowo-Sandiaga.

"Mungkin untuk 'nyenengin' mereka sendiri aja. Mungkin maunya juga untuk propaganda. Akan tetapi, karena angkanya kebesaran, jadi blunder," katanya.

Namun, Husin mengatakan survei yang dilakukan Indomatrik independen. Dia mengatakan hasil survei mereka telah didiskusikan terlebih dahulu dengan sejumlah perguruan tinggi dan ahli statistik. Dia mengatakan Indomatrik siap diaudit secara ilmiah untuk mempertanggungjawabkan hasil survei mereka. “Pijakan kami berdasarkan teori statistik dan metodologi penelitian yang benar,” ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : JIBI
Editor : Sutarno
Sumber : Tempo

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper