Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Viral Twit Achmad Zaky, Warganet Serbu Bukalapak, Rating Bintang 1 Lebih Seribu

Setelah cuitan Founder dan CEO Bukalapak Achmad Zaky yang menyinggung "presiden baru" viral, warganet menyerbu laman aplikasi Bukalapak di Google Play Store dengan rating dan ulasan buruk.
CEO Bukalapak Achmad Zaky menyampaikan paparannya saat menghadiri diskusi panel dengan tema Disruptive Technology and Inclusive Development - What Works? di sela-sela Pertemuan Tahunan IMF World Bank Group 2018 di Nusa Dua, Bali, Rabu (10/10/2018)./Antara-M Agung Rajasa
CEO Bukalapak Achmad Zaky menyampaikan paparannya saat menghadiri diskusi panel dengan tema Disruptive Technology and Inclusive Development - What Works? di sela-sela Pertemuan Tahunan IMF World Bank Group 2018 di Nusa Dua, Bali, Rabu (10/10/2018)./Antara-M Agung Rajasa

Bisnis.com, JAKARTA - Setelah cuitan Founder dan CEO Bukalapak Achmad Zaky yang menyinggung "presiden baru" viral, warganet menyerbu laman aplikasi Bukalapak di Google Play Store dengan rating dan ulasan buruk.

SIMAK: Meme Kocak  #UninstallBukalapak Bermunculan di Media Sosial

Sejak Kamis (14/2/2019), banyak warganet memberikan rating bintang satu untuk aplikasi Bukalapak.

Pemantauan Bisnis.com, sampai dengan Jumat pagi (15/2/2019), jumlah rating bintang satu sudah mencapai lebih dari 1.000.

Pada kolom ulasan, banyak yang mengkritisi bahwa CEO Bukalapak tidak sensitif dengan situasi politik saat ini.

Mereka menilai kritik Achmad Zaky terhadap pemerintah lewat cuitan soal "presiden baru" tidak pantas. Terlebih data yang menyertai cuitannya tersebut data lama yang dinilai sudah tidak relevan.

Berikut beberapa ulasan dari warga net yang memberikan rating bintang satu:

viviena setyo budi: "CEO is not customer sensitive. Switch my buying to Shopee and Tokopedia"

Anton Ciaputra:"Tak apa beda pilihan politik, apalagi sekedar kritik, itu sangat dibutuhkan sebagai masukan. Namun pernyataan blunder CEO anda perihal 'presiden baru' kurang pantas, padahal bisa memakai kata lain seperti 'presiden terpilih' jika ingin netral. #2019TutupLapak #UninstallBukalapak".

daniel timbul: "uninstal karena blunder ceo mu, cari yang netral saja".

A Google user:"Selain terkait Buka Credits yang masa berlaku pendek dan kurang leluasa di kelola, pada akhirnya kurang memberikan nilai tambah. Pernyataan CEO di tahun politik dengan cuitan di sertai data yang tidak Valid dan kurang pantas di lontarkan seorang inspirator."

Namun, ada juga yang masih memberikan rating bintang lima. Beberapa diantaranya memberikan dukungan kepada CEO Bukalapak tersebut. Berikut beberapa ulasannya.

majelis netral anwae "Jangan malu apalagi takut berbicara kebenaran, itu adalah hak demokrasi kepada pemimpin sekarang. Mantap BL maju terus".

Zamah Sari:"Mantap buat CEO-nya".

Kanz Sarana Raharjo:"Mantep... BL punya visi masa depan."

Adapun saat ini, aplikasi Bukalapak mendapat rating 4.3 di Google Play Store dengan jumlah pemberi rating 948.182.

Sebelumnya, Zaky lewat akun Twitternya menulis: "omong kosong industri 4.0 kalau budget riset dan pengembangan negara seperti saat ini."

Dia menunjukkan data perbandingan dana tersebut dengan negara-negara lain.

Zaky menuliskan dana riset dan pengembangan di Amerika sebesar US$ 511 miliar, Cina US$ 451 miliar, Jepang US$ 165 miliar, Jerman US$ 118 miliar, Korea US$ 91 miliar, Taiwan US$ 33 miliar, Australia US$ 23 miliar, Malaysia US$ 10 miliar, Singapore US$ 10 miliar, dan Indonesia US$ 2 miliar.

"Mudah-mudahan presiden baru bisa naikin," tulis akun @achmadzaky.

Tagar #uninstallbukalapak masih menjadi trending di Twitter hingga siang ini.

Sementara itu, pagi ini Achmad Zaky membuat pernyataan resmi yang berisi klarifikasi dan permohonan maaf terkait cuitannya.

Mewakili Bukalapak, Achmad Zaky memohon maaf atas kekhilafannya dan atas segala kesalahpahaman yang timbul dan dengan tegas menyatakan bahwa cuitan tersebut tidak bermaksud untuk mendukung atau tidak mendukung suatu calon presiden tertentu, melainkan ajakan untuk bersama membangun Indonesia melalui penelitian dan pengembangan ilmiah.

“Saya, Achmad Zaky selaku pribadi dan sebagai salah satu pendiri Bukalapak, dengan ini menyatakan permohonan maaf yang sebesar-besarnya atas pernyataan yang saya sampaikan di media sosial. Saya sangat menyesali kekhilafan tindakan saya yang tidak bijaksana tersebut dan kiranya mohon dibukakan pintu maaf yang sebesar-besarnya,” kata Achmad Zaky.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper