Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Komentar Warganet Jelang Debat Capres 17 Februari

Debat capres putaran I yang diselenggarakan pada 17 Januari tak luput menjadi topik viral tersendiri di media sosial dan juga online.
Ilustrasi sosialisasi Debat Kedua Calon Presiden Pemilu 2019 yang digelar di Hotel Sultan Jakarta, Minggu (17/2/2019) dengan tema: Energi dan Pangan, Sumber Daya Alam dan Lingkungan Hidup, serta Infrastruktur./Istimewa
Ilustrasi sosialisasi Debat Kedua Calon Presiden Pemilu 2019 yang digelar di Hotel Sultan Jakarta, Minggu (17/2/2019) dengan tema: Energi dan Pangan, Sumber Daya Alam dan Lingkungan Hidup, serta Infrastruktur./Istimewa

Bisnis.com, JAKARTA – Debat capres putaran I yang diselenggarakan pada 17 Januari tak luput menjadi topik viral tersendiri di media sosial dan juga online.
 
Perusahaan media intelligence Isentia menangkap perbincangan sebanyak 72.534 buzz selama sebulan sebelum hingga pada hari dilaksanakannya debat capres putaran pertama. 
 
Bagaimana dengan euforia warganet jelang debat capres kedua yang akan dilaksanakan pada hari Minggu, 17 Februari mendatang?
 
Mengutip keterangan tertulis Isentia, Jumat (15/2/2019), terhitung dari 18 Januari hingga 10 Februari 2019, Isentia menemukan 118.122 buzz di media sosial dan online terkait debat capres putaran kedua ini.
 
Sebanyak 95,9% dari perbincangan tersebut berlangsung di Twitter, 2,2% melalui artikel-artikel di media online, 1,6% di Facebook, sementara 0,2% sisanya pada blog dan forum.
 
‘KPU’ (Komisi Pemilihan Umum) merupakan kata yang paling banyak di-mention, yakni sebanyak 10.955 kali, diikuti dengan kata ‘Korupsi’ 10.536 kali, dan ‘Tim’ – yang mengacu pada tim pemenangan masing-masing paslon – sejumlah 9.802 kali.
 
“KPU banyak disebut sebagai penyelanggara debat oleh netizen tidak terlepas dari topik-topik terkait yang sempat viral seperti penentuan moderator, perubahan format debat, hingga tak ada lagi kisi-kisi pada debat mendatang,” jelas Rendy Ezra, Insights Manager dari Isentia Indonesia.
 
Sementara jumlah ‘mention’ kata ‘Korupsi’ tidak terlepas dari isu-isu terkait yang naik pascadebat pertama serta penggunaan tagar #korupsigaseberapa.
  
Isentia merupakan perusahaan analisa dan monitoring media berbasis Australia, didirikan pada tahun 1982 di Melbourne oleh Neville Jeffress.

Awalnya, Isentia hanya menyajikan pemantauan terhadap media tradisional. Namun seiring perkembangan zaman, pemantauan media sosial juga dilakukan oleh Isentia dan diterapkan di Indonesia sejak tahun 2011.
 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Nancy Junita
Editor : Nancy Junita
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper